Kawanan Domba Menginvasi Pangkalan Militer NATO di Rumania

Kawanan domba dilaporkan menyerbu pangkalan militer AS, NATO, di Rumania. Tak ada laporan kerusakan, tapi...

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2018, 06:54 WIB
Kawanan domba milik warga lokal mencari makan di sekitar area pangkalan militer AS di dekat Deveselu, Rumania, Senin (15/1). Area itu digunakan untuk membangun sistem penangkal rudal jarak dekat dan jauh, terutama dari Timur Tengah (DANIEL MIHAILESCU/AFP)

Liputan6.com, Bukares - Pangkalan militer NATO yang dibangun Amerika Serikat di Deveselu, Rumania selatan, menghadapi musuh yang tidak diduga, yaitu kawanan domba.

Pejabat mengatakan, gerombolan domba tersebut terlihat asik makan rumput di dekat pagar pangkalan NATO dan mengganggu sistem alarm keamanan.

Kementerian Pertahanan Rumania bahkan kesulitan untuk mengatasi problematika tersebut. Mereka berupaya keras membujuk seorang petani setempat untuk menjauhkan domba-domba.

Pangkalan yang dibangun dengan biaya US$ 800 juta itu digunakan untuk mencegah serangan misil balistik terhadap anggota Persekutuan NATO.

Pangkalan NATO diresmikan dengan upacara militer bulan Mei 2016, namun beberapa tahun sebelum pangkalan dibangun, seorang petani dari Desa Stoenesti membeli tanah dekat pangkalan.

Ia lalu memanfaatkan lahan itu untuk menggembala domba ternaknya.

Para pejabat AS di Rumania menegaskan kepada jajaran mereka bahwa membiarkan domba berkeliaran beberapa meter dari pagar pangkalan NATO bisa mengganggu keamanan.

"Hewan-hewan itu mengganggu sistem alarm keamanan. Domba tidak seperti manusia. Hewan tidak menghormati peraturan dan bergerak di luar batas yang ditentukan, masuk ke bagian-bagian yang penuh sensor, menyentuh pagar dan memicu sistem alarm," ujar Walikota Stoenesti Alexander Damian, dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (17/1/2018).

 


NATO Versus Petani Bandel

Pangkalan militer AS berdiri tak jauh dari kandang domba milik warga lokal, Dumitru Bleja, di dekat Deveselu, Rumania, Senin (15/1). Pemerintah Rumania menuntut Bleja karena dianggap tidak memiliki izin mendirikan bangunan di sana. (DANIEL MIHAILESCU/AFP)

Tetapi petani pemilik lahan tidak mau memindahkan dombanya.

Pihak berwenang Rumania menyebut, petani itu justru membangun kandang hewan tanpa izin.

Atas ulahnya, pihak berwenang memintanya untuk membongkar kandang itu. Si petani mengancam akan menuntut ganti rugi lebih dari US$20 ribu jika kandang dombanya dibongkar.

"Kami membuat beberapa komitmen dalam perjanjian dengan pihak Amerika Serikat. Kami tidak tahu pria pemilik kandang domba itu begitu bandel dan tidak mau pergi, sedangkan komitmen dan perjanjian internasional harus dihormati," tambah Damian.

Kasus itu beralih menjadi pertarungan hukum yang sudah terjadi lebih tiga tahun, antara Kementerian Pertahanan Rumania dan petani tersebut, bahkan sampai ke Mahkamah Tinggi Rumania.

Penduduk Stoenesti enggan mengkritisi tetangga mereka.

Russia diketahui menentang keras adanya pangkalan NATO dekat perbatasannya, namun untuk sekarang ini hewan berbulu tebal dan ikal itulah yang lebih mengancam pangkalan NATO di Rumania.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya