Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuldjono mengungkapkan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) membutuhkan dana sebesar Rp 3,9 triliun.
Menurut Basuki, pendanaan pembangunan tersebut berasal dari berbagai sumber, misalnya dari dana APBN 2018, dana hibah negara sahabat, dan dana lain. APBN sendiri hanya menyiapkan sekitar Rp 600 miliar.
Advertisement
"Sisa dana hibahnya Itu urusan Pak wapres," ujar Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
Basuki mengatakan proyek pembangunan kampus UIII akan dilakukan pada pertengahan 2018. Nantinya, univeristas itu akan dibangun di tanah milik REI di Cimanggis, Depok, Jawa Barar dengan seluas 143 hektare
"Ini akan mulai (dibangun) pada 2018," ucap Basuki.
Rampung Tahun 2022
Kampus UIII, ucap Basuki, ditargetkan rampung pada tahun 2022. Ini berarti pembangunan UIII menghabiskan waktu kurang lebih lima tahun.
"Arahannya Pak Wapres kita harus mendesain yang futuristik bukan yang mendesain museum ini. Universitas kaum museum kan pasti yang heritage seperti itu, tapi ini untuk Universitas Islam ke depan, jadi gambarnya memang harus futuristik," tandas Basuki.
Berdasarkan informasi dari situs Sekretariat Kabinet, pembangunan UIII itu diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Pemerintah akan membangun kampus universitas tersebut di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, dengan luas lahan sekitar 142 hektare.
Advertisement