BEI Perpanjang Suspensi Saham Dwi Aneka dan Truba Alam

BEI memperpanjang suspensi saham Dwi Aneka Jaya Kemasindo dan Truba Alam Manunggal pada Jumat 19 Januari 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jan 2018, 14:15 WIB
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) memperpanjang penghentian sementara perdagangan (suspensi) efek untuk dua saham emiten antara lain PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) dan PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk (TRUB) pada Jumat (19/1/2018).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat pekan ini, suspensi dilakukan mengingat perseroan belum membayar denda pelaksanaan public expose hingga 18 Januari 2018.

Suspensi dilakukan sejak sei I 19 Januari 2018 di pasar reguler dan tunai untuk PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. Sedangkan perpanjangan penghentian sementara perdagangan efek di seluruh pasar untuk PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk.

BEI menyatakan sesuai ketentuan V.I Peraturan Bursa Nomor I-E terkait public expose atau paparan publik dinyatakan perusahaan tercatat wajib melakukan paparan publik tahunan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

Dengan mengacu pada butir II.3 Peraturan Nomor I-H tentang sanksi, perusahaan tercatat dikenakan sanksi denda oleh bursa, denda tersebut wajib disetor ke rekening bursa selambat-lambatnya 15 hari kalender terhitung sejak sanksi tersebut dijatuhkan oleh bursa.

Apabila perusahaan tercatat yang bersangkutan tidak membayar denda dalam jangka waktu tersebut di atas, BEI dapat melakukan penghentian sementara perdagangan saham perusahaan tercatat di pasar reguler hingga dipenuhinya kewajiban pembayaran biaya pencatatan tahunan dan denda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Kapitalisasi Pasar BEI Capai Rp 7.189 Triliun

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, kinerja pasar modal Indonesia positif dalam 3 hari terakhir. Hal itu terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar yang terus-menerus tembus rekor.

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Oskar Herliansyah mengatakan, IHSG kembali menembus rekor pada penutupan perdagangan saham hari ini, Kamis 18 Januari 2018 . IHSG ditutup menguat sebanyak 0,43 persen ke level 6.472,66.

Pada hari Selasa dan Rabu pekan ini, IHSG juga menembus rekor. Di mana, pada hari Selasa ditutup pada level 6.429,69 dan Rabu pada level 6.444,51.

"Sejalan dengan kenaikan IHSG, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meraih level tertingginya sepanjang masa selama 3 hari berturut-turut," kata dia, di Jakarta, Kamis pekan ini.

Hari ini, kapitalisasi pasar di BEI menembus rekor dengan raihan Rp 7.189,82 triliun. Pada Selasa pekan ini, kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp 7.139,33 triliun dan pada hari Rabu mencapai Rp 7.156,33 triliun.

"Pada penutupan perdagangan Kamis (18/1/2018) juga tercipta rekor lainnya yakni frekuensi transaksi harian tertinggi yakni sebesar 556,09 ribu kali transaksi. Pencapaian rekor-rekor ini membuktikan bahwa perdagangan efek di BEI semakin prospektif dan semakin likuid," jelasnya.

Dia berharap, laju IHSG semakin melesat bebarengan dengan kapitalisasi pasar di BEI. "Sehingga dapat memberikan imbal hasil bagi para investor di pasar modal Indonesia," tukas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya