Trik Wali Kota Semarang Redam Kegelisahan Warga karena E-KTP

"Bikin E-KTP itu kan menjengkelkan. Bayangkan saja, dua tahun. Saya saja yang menerima laporan tiap hari juga jenuh kok," kata Hendi.

oleh Edhie Prayitno IgeFelek Wahyu diperbarui 20 Jan 2018, 00:04 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendatangi warga Rusunawa Kaligawe menyerahkan E-KTP. Ini upaya meredam kejengkelan warga. (foto: Liputan6.com/felek wahyu)

Liputan6.com, Semarang Pembuatan KTP Elektronik (E-KTP) yang memakan waktu hampir dua tahun menyebabkan masyarakat banyak yang kecewa. Untuk mengobati kekecewaan ini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memiliki cara sendiri.

Trik mengobati kekecewaan warga ini dilakukan setelah mendapat kepastian bahwa proses E-KTP yang menjadi hutang Pemerintah Kota Semarang segera lunas tahun 2018. ini. Tak hanya itu, Hendi juga menyebutkan bah E-KTP itu akan diantar secara door to door ke rumah warga.

"Selain untuk memastikan distribusi tak ada masalah, juga untuk mengobati kekecewaan masyarakat. Bikin E-KTP itu kan menjengkelkan. Bayangkan saja, dua tahun. Saya saja yang menerima laporan tiap hari juga jenuh kok," kata Hendi kepada Liputan6.com, Jumat (19/1/2018).

Warga yang pertama mendapat layanan istimewa ini adalah warga di Rusunawa Kaligawe, Gayamsari, Kota Semarang. Hendi ditemani Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Adi Tri Hananto. Pada gelombang pertama ini didistribusikan 20.000 E-KTP.

Hendi berharap pada April 2018, seluruh hutang pemerintah Kota Semarang dalam hal pembuatan E-KTP sudah selesai. Seluruh E-KTP yang jadi tahun ini akan diantarv langsungb kepada warga yang sudah memproses pembuatannya.

"Kenapa bisa mengurangi kejengkelan? Warga Semarang ini baik-baik. ketika jengkel dengan pemerintah, ia akan memaki-maki wali kota tak peduli pemerintah mana yang bikin jengkel. Namun, ketika didatangi Wali Kota, kejengkelan tadi akan berubah menjadi curhat. Intinya mereka merasa dihormati. Dimanusiakan," kata Hendi.

 


Warga Harus Berani Lapor

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mendatangi warga Rusunawa Kaligawe menyerahkan E-KTP. Ini upaya meredam kejengkelan warga. (foto: Liputan6.com/felek wahyu)

Jika persoalan pembuatan E-KTP sudah mapan, Hendi menargetkan bahwa pembuatan E-KTP bisa segera jadi. Maksimal empat hari. Keinginan Wali Kota yang juga menjadi selebgram itu disampaikan di depan Kepala Disdukcapil Kota Semarang agar disikapi sebagai perintah.

"Selaku Wali Kota, saya butuh laporan masyarakat jika ‎menemukan kesulitan," kata Hendi.

Dua puluh ribu E-KTP yang dibagikan gelombang pertama ini, adalah E-KTP dengan masa rekam Juni 2016 sampai November 2017. Sedangkan untuk yang rekam datanya setelah November 2017, masih dikerjakan.  Ketua RW 8 kelurahan Kaligawe Semarang, Masoni mengaku bahwa kedatangan Hendi mengantarkan langsung E-KTP warga cukup efektif meredam kegelisahan warga. Trik Hendi juga seperti mereduksi kekuasaan.

"Warga sangat puas. Nggak perlu ke Kelurahan dan antre berdesakan lagi," kata Masroni.

Dalam pembagian tahap pertama itu, ada 20 warga RW 8 Kelurahan Kaligawe yang menerima langsung dari tangan Wali Kota. Warga itu tidak dikumpulkan, melainkan Wali Kota yang mendatangi mereka. Sedangkan total E-KTP yang belum jadi ada 50.

(https://www.vidio.com/watch/777017-bukan-cake-tape-ini-menu-wali-kota-semarang-melawan-kolesterol-saat-lebaran)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya