Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor baru menjelang akhir pekan ini. IHSG berbalik arah ke zona hijau usai sempat melemah selama sesi perdagangan saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (19/1/2018), IHSG naik 18,22 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.490,89. Indeks saham LQ45 menguat 0,12 persen ke posisi 1.100,19. Sebagian besar indeks saham acuan berturut-turut.
Ada sebanyak 175 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 169 saham melemah sehingga menahan penguatan. 130 saham lainnya diam di tempat.
Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.490 dan terendah 6.443. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 335.574 kali dengan volume perdagangan 9,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,8 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 878,53 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di posisi 13.309.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor pertanian turun 0,79 persen, sektor saham konstruksi tergelincir 0,34 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,24 persen. Sektor saham industri dasar naik 0,92 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham tambang menanjak 0,90 persen dan sektor saham aneka industri menguat 0,79 persen.
Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham FINN naik 34,48 persen ke posisi Rp 156, saham MPPA melonjak 13,02 persen ke posisi Rp 486, dan saham GJTL mendaki 10,74 persen ke posisi Rp 825.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IKAI melemah 9,52 persen ke posisi Rp 114, saham AISA merosot 7,32 persen ke posisi Rp 570, dan saham HOKI tergelincir 3,21 persen ke posisi Rp 350.
Bursa Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,41 persen, indeks saham Korea Selatan menanjak 0,18 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,19 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,38 persen, indeks saham Singapura menguat 0,73 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,72 persen.
Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG cenderung konsolidasi wajar usai alami penguatan selama tiga hari berturut-turut. Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis laporan keuangan pada 2017. William menambahkan, saat ini juga cenderung sepi sentimen.
Adapun pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menguat topang IHSG."IHSG tidak terlalu dalam turun kaarena nilai tukar rupiah juga menopang," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sektor Konsumsi Jadi Pendorong IHSG di Awal Sesi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis ini. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup cetak rekor tertinggi.
Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat 19 Januari 2018, IHSG naik 10,42 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.481,61. Seluruh indeks saham acuan menguat. Indeks saham LQ45 naik 0,21 persen ke posisi 1.101,21.
Ada sebanyak 104 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Terdapat 39 saham melemah dan 97 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,281dan terendah 6.474,94.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.346 kali dengan volume perdagangan 283 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 224 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 5 miliar di seluruh pasar. Nilai tukar rupiah berada di 13.322 per dolar AS.
Secara sektoral, hanya ada satu sektor yang melemah yaitu perkebunan sedangkan lainnya menguat. Penguatan tertinggi ditorehkan sektor barang konsumsi yang naik 0,29 persen dan disusul kemudian sektor infrastruktur yang menguat 0,33 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham LCKM naik 24,49 persen ke posisi Rp 605, saham ARII melonjak 20,93 persen ke posisi Rp 1.300, dan saham PCAR menanjak 11,15 persen ke posisi Rp 1.645 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir, antara lain saham RALS turun 17,33 persen ke level RP 1.240, saham CANI merosot 7,87 persen ke posisi Rp 234, dan saham IKAI susut 7 persen ke posisi Rp 116 per saham.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, IHSG cenderung tertekan jelang tutup pekan. Hal itu wajar mengingat laju IHSG terus melesat beberapa hari terakhir.
"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menekan hingga terkoreksi wajar di akhir pekan," ujar dia di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
IHSG bergerak pada support 6.420 dan resistance 6.500.
Advertisement