Liputan6.com, Jakarta Jika dulu kita akrab dengan asupan makan 4 Sehat 5 Sempurna, kini tidak berlaku lagi. Konsep yang digunakan adalah Tumpeng Gizi Seimbang yang bila dijalankan bakal menjauhkan dari risiko terkena penyakit tidak menular (PTM).
Pengajar Departemen Gizi Masyarakat, FEMA Institut Pertanian Bogor, Dodik Briawan, menjelaskan Tumpeng Gizi Seimbang adalah pedoman untuk pemenuhan gizi anak yang dapat dijadikan acuan segala lapisan masyarakat. Dengan pola yang diterapkan tumpeng gizi seimbang masyarakat dari ekonomi lemah pun dapat terhindar dari persoalan gizi buruk.
Advertisement
Bila pola makan di masyarakat tidak sehat, bisa menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular. Seperti obesitas, diabetes, jantung, dan stroke.
“Banyak hal yang memengaruhi kebiasaan makan masyarakat, tidak hanya alasan ekonomi lemah, tapi juga pemahaman masyarakat tentang apa yang baik dan tidak baik untuk anak," kata Dodik dalam edukasi Mewujudkan Indonesia Emas 2045 di Tangerang Selatan.
"Masyarakat sekarang juga biasa dengan makanan yang praktis atau instan dan ditambah lagi dengan pengaruh iklan-iklan produk makanan dan minuman untuk anak yang memengaruhi keputusan orang tua dalam memilih makanan," tambahnya seperti mengutip rilis yang diterima Health-Liputan6.com pada Jumat (19/1/2018).
Saksikan juga video menarik ini:
Kesalahpahaman masyarakat
Dodik melihat ada sebagian masyarakat yang memiliki konsep pola yang yang tidak tepat. Misalnya saja yang terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, beberapa saat lalu.
"Di Kendari ada balita diberi minum susu kental manis karena ketidak tahuan orang tua, dan berakibat pada anak mengalami gizi buruk. Karena yang ada di persepsi orang tua adalah susu kental manis bernutrisi tinggi. Kenyataannya, yang tinggi adalah kandungan gulanya," kata Dodik.
Walau begitu, ada juga faktor lain yang memengaruhi anak mengalami gizi buruk. Salah satunya adalah kondisi geografis seperti yang terjadi di sebuah area di Papua.
Advertisement
Berdayakan Kader PKK
Konsep Tumpeng Gizi Seimbang belum populer, di kesempatan tersebut hadir juga Walikota Tangeran Selatan, Airin Diany yang meminta kader PKK untuk mensosialisasikannya.
“Kader PKK dapat membantu menjalankan program Tumpeng Gizi untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Ibu-ibu perlu diedukasi kembali tentang pentingnya asupan gizi pada anak. Jangan samapai anak-anak diasupi makanan yang tidak sehat atau mengandung banyak gula, garam dan lemak,” kata Airin di hadapan 500 kader PKK pada Rabu (18/1/2018) di Tangerang Selatan.