Liputan6.com, New York - Skema pajak baru yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) memungkinkan perusahaan asal negeri Paman Sam mendapat keuntungan yang lebih besar. Ini pun akhirnya membuat beberapa perusahaan besar AS bisa mendapat tambahan dana lebih banyak, salah satunya Apple.
Perusahaan yang dibangun Steve Jobs ini dilaporkan sedang menyiapkan investasi sebanyak US$ 350 miliar atau Rp 4.666 triliun. Dana tersebut merupakan kontribusi perusahaan teknologi raksasa itu untuk kemajuan perekonomian Amerika Serikat.
Advertisement
Tak hanya itu, CNBC pada Sabtu (20/1/2018) juga melaporkan, Apple berjanji akan membuat 20 ribu lapangan pekerjaan baru dan membangun kampus canggih.
Apple diperkirakan akan membayar pajak sebesar US$ 38 miliar. Rencana itu juga akan diikuti dengan penarikan hampir semua uang tunai Apple di luar negeri sebesar US$ 250 miliar.
"Apple adalah kisah sukses yang hanya bisa terjadi di Amerika, dan kami bangga membangun sejarah panjang dukungan kami untuk ekonomi AS," kata CEO Apple, Tim Cook.
"Kami sangat percaya pada kecerdikan Amerika, dan kami memfokuskan investasi kami di bidang dimana kami dapat memiliki dampak langsung pada penciptaan lapangan kerja dan kesiapan kerja. Kami memiliki rasa tanggung jawab yang mendalam untuk memberikan kembali ke negara kami dan orang-orang yang membantu kesuksesan kita," lanjutnya lagi.
Lebih lanjut, Perusahaan juga mengumumkan bahwa pihaknya akan memberikan bonus US$ 2.500 yang yang nantinya akan dibagi-bagi kepada karyawan. Bonus ini sebagai kompensasi karena Apple mendapatkan diskon pajak dari pemerintah Amerika Serikat.
"Untuk menunjukkan dukungan kami terhadap tim dan kepercayaan kami terhadap masa depan Apple, kami akan mengeluarkan dana sebesar US$ 2.500 untuk semua kontributor dan manajemen individual hingga dan termasuk manajer senior di seluruh dunia," kata Cook.