PSMS Medan Berpotensi Kejutkan Persib

Eka Ramdani meminta rekan-rekannya di Persib Bandung tidak menganggap enteng PSMS Medan.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 20 Jan 2018, 07:15 WIB
Gelandang PSMS Medan, M Alwi Salamat (kedua kiri) berebut bola dengan pemain PSM Makassar, Zulham Zamrun di laga penyisihan grup A Piala Presiden 2018 di Stadion GBLA, Bandung, Selasa (16/1). PSMS unggul 2-1. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung bakal menjamu PSMS Medan dalam lanjutan Piala Presiden 2018. Kedua tim akan bertemu di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jumat (21/1/2018).

Gelandang Persib Bandung, Eka Ramdani mengatakan duel klasik klub perserikatan tersebut bakal berjalan sengit bahkan tim berjuluk Ayam Kinantan bisa memberikan kejutan jika rekan-rekannya tidak mampu menahan gempuran tim asuhan Djadjang Nurdjaman Cs.

Bukan tanpa alasan, melihat penampilan perdana di ajang Piala Presiden 2018, PSMS Medan mampu mengalahkan salah satu tim besar yaitu PSM Makassar dengan skor 2-1 dan menempatkannya sebagai pemuncak klasemen sementara grup A.

Eka membantah jika PSMS Medan dianggap sebagai kuda hitam. Menurutnya Ayam Kinantan punya materi pemain yang baik dengan didominasi parapemain muda potensial.

"Yang pastinya semangat juang mereka bagus. Itu memperlihatkan daya juang tinggi dan mentalitas yang baik."

"Pasti harus diwaspadai soalnya kita tahu di grup ini kekuatan semua merata. Saya pikir harus lebih dari kemarin tapi (untuk penampilan Persib," kata dia, Jumat (19/1/2018).

 

 


Semangat Juang

Foto dok. Liputan6.com

Eka menambahkan salah satu cara agar timnya bisa mengalahkan PSMS yaitu tampil disiplin sepanjang 90 menit dan mempertahankan permainan sehingga mampu meraih kemenangan.

Tiga poin jadi harga mati demi menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya Piala Presiden 2018. Meski tak mematok target tinggi, tapi gengsi sebagai tim besar di Indonesia tetap harus dijaga.

"Memang selalu ada perbedaan, dalam artian entah itu permainan dan lainnya. Tapi bagaimana kita konsentrasi dalam 90 menit gak buyar itu bisa menjadi kunci," ucap dia.

(Kukuh Saokani / Bandung)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya