Liputan6.com, Bologna - Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk menggelar 20 seri MotoGP pada 2019. Pernyataan yang disampaikannya itu tentunya tidak memberikan angin segar bagi pembalap dan tim produsen yang tampil di kejuaraan grand prix.
Pasalnya, pembalap akan kesulitan dalam mengenal tunggangannya. Begitu pula dengan tim produsen yang bakal kebingungan bagaimana mengatur jadwal pengujian motor jika Dorna Sports menggelar 20 seri MotoGP dalam satu musim.
Baca Juga
Advertisement
Sekadar informasi, pada tahun ini gelaran MotoGP akan lebih menyita perhatian, terutama bagi penggemar di Asia. Mengingat Thailand sudah resmi masuk kalender balap untuk beberapa tahun mendatang. Artinya, akan ada 19 seri yang bakal dijalani Valentino Rossi dkk di musim ini.
Tapi bukan berarti negara lain akan diam begitu saja. Indonesia dan Finlandia diketahui terus menggenjot persiapan pembangunan sirkuit agar bisa dianggap layak untuk menggelar balapan internasional tersebut pada 2019 nanti.
Ogah Berlebihan
Meski ingin menggelar 20 seri MotoGP, Ezpeleta menegaskan ogah menambah lebih dari jumlah itu.Meskipun sudah ada delapan negara yang tertarik untuk menyelenggarakan MotoGP.
"Mungkin saja ada sirkuit urban di MotoGP. Ada proyek padat di kota yang hangat," tutur Ezpeleta seperti dikutip dari Motorsport, Sabtu (20/1/2018).
"Saat ini ada daftar sekitar delapan negara yang akan memilih untuk memiliki kejuaraan, tapi kami tidak bisa melakukan 26 balapan," kata Ezpeleta.
Advertisement
Dua Pelatih
Sementara itu, pembalap MotoGP terus melakukan persiapan jelang bergulirnya musim ini. Jorge Lorenzo misalnya sangat serius melakukan persiapan dengan merekrut dua pelatih.
Jorge Lorenzo memberikan alasan terkait keputusannya mengajak Alex Debon dan Michele Pirro sebagai pelatih barunya di tim Ducati Corse pada MotoGP 2018. Menurut dia, keberadaan kedua sosok tersebut sangat membantu untuk memantau perkembangannya di sirkuit.
Bukan suatu kebetulan bahwa pilihan untuk dukungan lebih lanjut jatuh pada Alex. Itu karena dia selama ini dikenal memiliki pengalaman yang bagus dalam dunia balap motor.
(David Permana)