40 Ribu Konsumen OnePlus Jadi Korban Pencurian Data Kartu Kredit

OnePlus berhenti menerima kartu kredit untuk pembelian produk yang dilakukan di situs web miliknya.

oleh Andina Librianty diperbarui 20 Jan 2018, 14:00 WIB
Tampilan OnePlus 5 yang baru saja dirilis (Doc: PC Advisor)

Liputan6.com, Jakarta - OnePlus pada awal pekan ini berhenti menerima kartu kredit untuk pembelian produk yang dilakukan di situs web miliknya. Hal tersebut dilakukan karena ternyata ada isu keamanan (security breach) yang membuat data kartu kredit konsumen dicuri saat bertransaksi online.

Dilansir Phone Arena, Sabtu (20/1/2018), OnePlus mengatakan insiden keamanan tersebut disebabkan oleh skrip berbahaya yang ada di salah satu server pembayarannya sejak pertengahan November 2017.

Beruntung berkat penelitian perusahaan keamanan pihak ketiga, OnePlus telah menemukan bagaimana dan di mana serangan tersebut dilakukan di servernya.

Menurut pengakuan OnePlus, sebanyak 40.000 konsumen telah menjadi korban dari celah keamanan tersebut. Perusahaan asal Tiongkok itu menyebut jumlah tersebut sebagai 'bagian kecil' dari total konsumennya.

Informasi yang dicuri termasuk nomor kartu kredit, tanggal kadaluarsa dan kode keamanan. Skrip berbahaya itu mengirim data-data tersebut langsung dari peramban konsumen, tapi hal itu telah berhasil diatasi.

Perihal insiden keamanan ini, konsumen yang melakukan pembelian melalui situs web OnePlus menggunakan kartu kredit antara pertengahan November 2017 sampai 11 Januari 2018, diminta untuk memeriksa tagihan bulanan.

Jika menjadi salah satu korban, kemungkinan besar penjahat siber menggunakan data kartu kredit mereka untuk melakukan transaksi online. 


OnePlus Minta Maaf

OnePlus menyampaikan permintaan maaf kepada para konsumen atas insiden keamanan ini. Perusahaan merasa bersalah hal ini terjadi dan tidak menyadarinya sejak awal.

Hacker (wired.com)

"Kami tidak ada habisnya meminta maaf karena hal semacam ini terjadi. Kami bersyukur memiliki komunitas yang waspada dan kami sangat sedih telah mengecewakan kalian," tulis OnePlus dalam pernyataan resminya.

OnePlus mengatakan pihaknya saat ini tengah menghubungi para konsumen yang telah menjadi korban. Perusahaan juga bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk menangani masalah tersebut dengan lebih baik.

"Kami juga bekerjasama dengan para penyedia pembayaran kami untuk mengimplementasikan metode pembayaran kartu kredit yang lebih aman, serta melakukan audit keamanan yang mendalam. Semua tindakan ini akan membantu kami mencegah insiden-insiden semacam ini terjadi di masa depan," lanjut perusahan tersebut.


OnePlus 6 Gunakan Pemindai Sidik Jari di Dalam Layar?

OnePlus merupakan salah satu perusahaan asal Tiongkok yang turut berlaga di pasar smartphone. Produk terbarunya yang dilaporkan menyandang nama, OnePlus 6, dilaporkan akan meluncur pada Maret 2018.

Hasil bidikan kamera OnePlus 5 oleh CEO OnePlus, Pete Lau (Foto: GSM Arena)

Informasi mengenai OnePlus 6 tidak begitu banyak beredar di internet. Namun berdasarkan sebuah informasi pada bulan lalu, smartphone tersebut akan memiliki fitur pemindai sidik jari di dalam layar.

Pemindai sidik jari pada layar merupakan salah satu fitur keamanan smartphone yang tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, banyak perusahaan yang ingin menyertakan fitur tersebut pada smartphone mereka, tapi belum ada yang berhasil menjadi produk komersial.

Apple salah satu perusahaan yang tertarik pada fitur tersebut. Namun karena kerumitan teknologinya, Apple belum bisa menghadirkan fitur tersebut pada iPhone X yang meluncur pada tahun lalu.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya