Rekayasa Bom Palsu demi Rating, 7 Kru TV Ditangkap di Bandara AS

Tujuh kru dari sebuah stasiun televisi diamankan petugas Bandara Internasional Liberty Newark, Amerika Serikat, karena kegaduhan ini...

oleh Afra Augesti diperbarui 20 Jan 2018, 17:00 WIB
Bandara Internasional Liberty Newark yang mendapat ancaman bom palsu. (AFP/BBC)

Liputan6.com, New Jersey - Tujuh anggota kru televisi ditangkap di sebuah bandara Amerika Serikat.

Mereka diamankan petugas bandara setelah berupaya memfilmkan penyelundupan bom palsu melalui sistem keamanan bandara.

Pejabat transportasi mengatakan, insiden tersebut terjadi pada hari Kamis (18/1/2018) di Bandar Udara Internasional Liberty Newark, New Jersey, Amerika Serikat.

Petugas bandara menemukan sebuah tas berisi barang-barang dan bahan-bahan peledak improvisasi sebelum diperiksa oleh sistem keamanan.

Dilansir BBC, Jumat (19/1/2018), setelah diselidiki, kru TV tersebut berasal dari sebuah acara reality show yang diproduksi oleh rumah produksi Endemol Shine North America untuk CNBC.

Endemol Shine adalah rumah produksi yang melahirkan deretan reality show ternama seperti Big Brother, MasterChef dan Fear Factor.

Atas insiden itu, Endemol Shine mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan, pihaknya dan otoritas lokal tengah melakukan investigasi.

"Kami mohon maaf atas gangguan yang terjadi," tulis perusahaan yang berbasis di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Endemol Shine membuat acara pertunjukan bernama Staten Island Hustle yang ditayangkan oleh CNBC.

Meski demikian, CNBC belum memberikan komentarnya terkait isu tersebut.

 


Semua Hanyalah Rekayasa...

Ilustrasi Foto Teroris (iStockphoto)

Ketujuh kru TV dilaporkan ingin merekayasa semua kejadian dan kepanikan yang terjadi di bandara.

Seperti acara reality show pada umumnya, mereka meminta sejumlah pihak untuk bekerja sama demi kelancaran acara mereka.

Saat diperiksa petugas bandara, mereka mengaku ingin memfilmkan diri mereka sendiri secara diam-diam, melewati pos pemeriksaan bandara dengan bomb palsu tersebut.

Selain itu, kru juga ingin merekam reaksi pejabat Administrasi Keamanan Transportasi Amerika Serikat atau Transportation Security Administration (TSA) dan kepanikan publik yang ditimbulkan, karena adanya pengumuman bandara terkait bom.

Padahal, perangkat itu hanya terbuat dari bagian penyedot debu dan kabel.

Kini, kru tersebut harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Mereka dituduh telah melakukan konspirasi untuk menyalakan alarm darurat.

Juru bicara urusan publik TSA, Lisa Farbstein, menegaskan ketujuh orang tersebut juga dikenakan hukuman perdata, dengan denda sebesar US$ 13.000 untuk setiap pelanggaran keamanan.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya