Liputan6.com, Minsk - Membawa setumpuk dokumen, Kanstantsin Zhukouski mendatangi komisi pemilihan umum Belarus atau Mazur. Tujuannya, untuk mendaftarkan calon legislatif alias caleg untuk menduduki kursi anggota dewan di kotanya.
Zhukouski tak mendaftarkan dirinya. Ia datang atas nama sang bakal calon, Yasha. Pria itu kemudian menyerahkan dokumen identitas dan persyaratan lainnya pada petugas.
Pencalonan itu diterima pihak komisi pemilihan umum dan memproses sebuah aplikasi terkait penyelenggaraan kampanye.
Baca Juga
Advertisement
Sekilas, tak ada yang salah dengan proses tersebut. Masalahnya, Yasha yang didaftarkan sebagai caleg bukanlah manusia. Ia seekor burung beo.
Dokumen identitasnya, yang memajang foto burung beo itu, palsu belaka.
Zhukouski mengaku, apa yang dilakukannya adalah untuk memberikan penyadaran tentang betapa lemahnya sistem politik dan pemilihan di kotanya.
"Selama ada kopian identitas, semua bisa didaftarkan, entah itu babi atau beo," kata dia kepada kantor media Belapan, seperti dikutip dari BBC, Sabtu (20/1/2017).
Dengan nada bercanda, Zhukouski mengatakan, burung beonya sudah lama ingin berpartisipasi dalam pemilu di daerahnya.
Ia bahkan sudah berupaya keras, mengapal jargon-jargon kampanyenya: "Di mana uangnya" juga "Aku ingin menjadi anggota dewan".
"Ia bahkan punya slogan kampanye, 'Yasha baik'," kata Zhukousk.
Pria itu mengaku sudah menarik kembali pencalonan Yasha. Diduga kuat untuk menghindari sanksi.
Namun, kepada media yang mewawancarainya, Zhukouski punya alasan lain.
"Yasha menarik diri dari pencalonan karena, menurut dia, menjadi anggota dewan di daerah bukan jabatan keren."
Tak hanya kisah burung beo jadi caleg, sejumlah kejadian menarik juga terjadi pada tanggal 21 Januari.
Pada 1793, Setelah didakwa bersalah dengan dakwaan pengkhianatan oleh Konvensi Nasional Perancis, Raja Louis XVI dihukum mati dengan tebasan pisau guillotine.
Sementara, pada 1954, Kapal selam bertenaga nuklir pertama, USS Nautilus, diluncurkan di Groton, Connecticut oleh Mamie Eisenhower, ibu negara AS saat itu.
Sebuah insiden juga terjadi di Indonesia pada 21 Januari 1985 yakni pemboman Candi Borobudur oleh kelompok teror.
Burung Beo Saksi Pembunuhan
Tak hanya di Belarus, kisah terkait burung beo juga terjadi di Amerika Serikat.
Martin Duram ditemukan tewas mengenaskan dengan lima luka tembak di rumahnya, di Ensley, Amerika Serikat akhir Mei 2016 lalu. Ia diduga jadi korban pembunuhan.
Sementara, istrinya, Glenna mengalami luka tembak di bagian kepala. Perempuan itu beruntung masih bernyawa.
Siapa gerangan pembunuh Duram awalnya jadi misteri, hingga suatu ketika sebuah petunjuk didapat.
Kakaktua Abu-abu Afrika (Psittacus erithacus) bernama Bud. Beberapa pekan setelah majikannya meninggal dunia, burung cerdas itu mulai berkoak, "Don’t f**king shoot" atau "Jangan tembak".
Ayah korban, Charles yakin, kakaktua itu menirukan kata terakhir korban.
Advertisement