Kala JK Menggunakan Bahasa Jepang di Pidatonya

JK menyinggung soal keyakinan hubungan Indonesia dan Jepang semakin erat di masa yang akan datang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Jan 2018, 03:21 WIB
Wapres Jusuf Kalla menghadiri upacara pembukaan Perayaan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat. (Liputan6.com/Putu Merta SP)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mencoba menggunakan bahasa Jepang saat berpidato. Hal ini disampaikannya dalam acara peringatan ke-60 hubungan diplomatik Jepang-Indonesia.

Awal mula, JK menggunakan bahasa Indonesia yang kemudian diterjemahkan seorang penerjemah ke dalam bahasa Jepang. Dia menyinggung soal keyakinan hubungan kedua negara semakin erat di masa yang akan datang.

Dia menuturkan, dengan berbagai dinamika yang ada, hubungan hati-hati adalah kunci untuk memperatnya. Dia lalu mengunakan hubungan itu dengan istilah Jepang.

"Menghadapi berbagai dinamika ketidakpastian saat ini. Saya yakin bahwa hubungan dari hati ke hati atau akaito adalah kunci untuk membuat kita tetap bergandengan tangan, bekerja sama dan maju bersama," kata JK di Hotel Kempinski, Jakarta, Sabtu (20/1/2018).

"Bekerja bersama dan maju bersama sebagai mitra yang setara dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan," ungkap JK.

Mengakhiri sambutannya, JK menyisipkan ucapan rasa terima kasih menggunakan bahasa Jepang.

"Terima kasih. Domo arigatou gozaimasu," tutup JK yang langsung mendapat sambutan meriah.


Batik

Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang, Toshihiro Nikai (tengah) memberi sambutan saat menghadiri pembukaan perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang di area Museum Fatahillah, Jakarta, Jumat (19/1). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengaku bangga dan terkejut saat menghadiri acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat.

JK terkejut lantaran hampir semua warga Jepang yang hadir mengenakan pakaian batik. Padahal, tidak ada perintah atau arahan khusus agar seluruh peserta mengenakan pakaian khas Nusantara itu.

"Enggak ada (perintah khusus), justru mereka minta pakai batik," ucap JK di lokasi, Sabtu (20/1/2018).

Menurut JK, banyaknya warga Jepang yang mengenakan batik merupakan bukti pengakuan batik adalah bagian dari budaya Indonesia.

Selain itu, batik juga menjadi simbol kebersamaan antara Indonesia-Jepang.

"Semua memakai batik, itu kebersamaan kita. Dan ini Hotel Indonesia, itu dibangun oleh Jepang pada saat perdamaian," Jusuf Kalla menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya