TNI dan Kemenkes Gerak Cepat ke Pedalaman Asmat

Satgas Kesehatan TNI dan Kemenkes RI telah membawa dokter-dokter spesialis dan tim medis yang cukup lengkap termasuk obat-obatan

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jan 2018, 07:57 WIB
Satgas Kesehatan TNI menyalurkan bantuan berupa vaksin di Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (19/1). Tim Kesehatan Daerah dari TNI diterjunkan ke distrik di wilayah Kabupaten Asmat menggunakan speedboat sebagai transportasi utama (LIputan6.com/Pool/Puspen TNI)

 

Liputan6.com, Asmat Personel Satuan Tugas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) bersama-sama dengan  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bergerak cepat memberikan pelayanan medis di lapangan kepada warga, dengan memasuki kampung-kampung terpencil yang berada di Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu (20/1/2018) waktu setempat.

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, MARS saat mengunjungi warga Asmat yang terkena dampak penyakit di Kampung Ewer Distrik Agats, Kabupaten Asmat mengatakan bahwa dari segi sumber daya manusia, Satgas Kesehatan TNI dan Kemenkes RI telah membawa dokter-dokter spesialis dan tim medis yang cukup lengkap termasuk obat-obatan dalam kuantitas yang cukup banyak dari Jakarta.

“Kami juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dalam rangka melaksanakan vaksinasi, sehingga dari segi sumber daya manusia dan logistik tidak ada masalah,” kata Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, MARS.

Lebih lanjut Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba menjelaskan bahwa permasalahan utama yang menjadi kendala dalam pergerakan personel Satgas Kesehatan TNI dan Kemenkes RI ke kampung-kampung terpencil adalah masalah transportasi, karena untuk masuk ke Timika sendiri sudah cukup jauh apalagi ke distrik atau kampung di Kabupaten Asmat.

“Masuk ke distrik atau kampung di Kabupaten Asmat yang tersebar itu menggunakan transportasi khusus dan jarak kampung yang ditempuh paling dekat sekitar 1 jam dengan speed boad, sementara distrik-distrik lainnya ada yang 6 sampai 8 jam perjalanan. Hal ini, tentu akan banyak sekali menguras tenaga dan biaya,” ungkapnya.

 


Kendala transportasi

Satgas Kesehatan TNI memberi bantuan pengobatan wabah penyakit di Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (19/1). Tim terdiri atas Pusat Kesehatan TNI dan TNI AD, Dinas Kesehatan TNI AL dan TNI AU bersama dinas kesehatan setempat. (LIputan6.com/Pool/Puspen TNI)

Menurut Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, kendala para persoenl di lapangan adalah sarana transportasi dan komunikasi, karena sarana yang ada di pos-pos itu sudah pasti sangat terbatas termasuk masalah fasilitas internet dan telepon. “Kalaupun ada, itu adalah tempat-tempat tertentu pada malam hari dan pada saat lampu hidup. Kendala-kendala itulah yang paling utama,” ujarnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Kampung Ewer Distrik Agats Kab. Asmat, Samuel Yoyi mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Asmat merasa senang sekaligus berterima kasih dengan kehadiran Satgas Kesehatan TNI. “Dengan kehadiran TNI, masyarakat Asmat yang mengalami wabah penyakit sangat terbantu,” ucapnya.

Selanjutnya, Samuel Yoyi menyampaikan bahwa kehidupan masyarakat di daerah Kabupaten Asmat adalah bercocok tanam, nelayan dan mencari sagu untuk di makan serta di jual untuk dibelikan beras buat kehidupan sehari-hari. “Saat ini kesehatan masyarakat banyak yang terganggu, sehingga sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian di wilayahnya. Oleh sebab itu, kami senang dengan kehadiran tim kesehatan dari TNI,” ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya