Giring Nidji Meriahkan Konser Selendang Nusantara

Bersama para musikus lain, Giring Nidji akan mempersembahkan keindahan suaranya.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 21 Jan 2018, 14:20 WIB
Aksi Giring Nidji saat tampil di panggung BRIZZI Vidio Fair 2017. (Herman Zakharia/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Melalui musik, Yayasan Jayakarta Nada Persada mengagumi keindahan nusantara. Berangkat dari pemahaman betapa luar biasanya kekayaan khazanah musik nusantara itulah, yayasan yang diinisiasi Dedi Sjahrir Panigoro itu, mengemas dan melaraskan dua konsep pertunjukan musik yang salah satunya melibatkan Giring Ganesha alias Giring Nidji.

Bersama para musikus pilihan lain, Giring Nidji yang sudah dipilih oleh Yayasan Jayakarta Nada Persada akan mempersembahkan keindahan lantunan nada dan suara yang tentunya sanggup memukau penonton.

 


Pesan Harmonis

Dedi Panigoro, pelopor Konser Selendang Nusantara. (Istimewa)

Persembahan ini, sebagaimana dijelaskan Dedi Sjahrir Panigoro, berikhtiar menyampaikan pesan harmonis bahwa Indonesia sangat kaya nilai seni dan budayanya. Konser bertajuk Selendang Nusantara bukan hanya sekadar konser untuk mencari keramaian semata, tetapi sebagai manifestasi cinta untuk Indonesia, seperti disampaikan dalam rilis yang diterima Liputan6.com.

Via konser ini, penikmat musik diharapkan dapat menjaga rasa cintanya pada Indonesia. Dan via musik mengajak semua generasi muda serta dewasa untuk bersama menikmati konser langka ini pada Kamis, 25 Januari 2018 di Soehanna Hall-The Energy Building SCBD lot 11 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta.

Di bawah racikan Jayakarta Symphony Orchestra (JSO), konser akan dibuka dengan Musical Soiree mulai pukul 16.00-17.00 WIB. Disusul dengan Konser Selendang Nusantara pukul 18.30 s.d selesai. Yang melibatkan musisi-musisi muda bertalenta. Sebut saja Nathania Karina, Purwacaraka, Gevorg Sargsyan, Giring Ganesha, Amar Ibrahim, Gabriel Harvianto, Jessica januar, Putu Sastrani, Aditya Setiadi, dan Voctaville Choir.


Mengukur Cinta

Konser Selendang Nusantara. (Istimewa)

"Konser ini timbul dari pertanyaan saya kepada diri saya sendiri, 'bagaimana mengukur cinta kepada Indonesia?'," ujar Dedi Sjahrir Panigoro yang mencintai musik sejak kanak-kanak dan akan terus mengasah kecintaan musikalnya pada berbagai genre musik Indonesia sampai nanti.

Berangkat dari pertanyaan mendasar itulah, Dedi Sjahrir Panigoro menanam benih berupa wadah bagi generasi muda, untuk berkarya dan menunjukkan cinta mereka kepada Indonesia di Jayakarta Symphony Orchestra (JSO).

JSO akan membagi pertunjukannya dalam dua babak. Masing-masing babak berdurasi 45 menit, dengan intermission selama 15 menit. Beberapa lagu magnum opus akan dibawakan, seperti "Di Bawah Sinar Purnama", "Don’t Rain On My Parade", "Laskar Pelangi", "This is The Moment", "Indonesia Jaya, Syukur", "Selendang Sutra", "Sabda Alam", "Rindu Lukisan", dan beberapa nomor tersohor lainnya.


Kompetisi Sederhana

Seorang murid sekolah minggu Gereja Eban Haezer mengenakan baju adat sambil melambaikan bendera nasional di Bundaran HI Jakarta, Minggu (21/8). Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu daerah, mereka memperingati HUT RI ke 71. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Konser Selendang Nusantara juga mengajak para penikmat musik untuk berpartisipasi di kompetisi sederhana melalui media sosial Instagram @selendang.nusantara yang berhadiah tiket Musical Soiree gratis.

Via konser ini, Dedi Sjahrir Panigoro, selaku ketua Yayasan Jayakarta Nada Persada tidak akan berhenti pada titik hanya menjadi pecinta seni, terutama seni musik. Tetapi akan selalu dan terus menyediakan wadah untuk generasi muda untuk berkarya dan menunjukkan cinta kepada Indonesia. Karena menurutnya, mencintai Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai media, salah satunya dengan musik.

Konser Selendang Nusantara. (Istimewa)

Ia juga berharap semua generasi tetap bersemangat untuk melestarikan kekayaan seni dan budaya Indonesia, serta dengan terus membangun dan berkarya demi Indonesia yang sejahtera dan bermartabat.

"Saya berharap terus dijalin hubungan harmonis dan tetap berupaya untuk saling memahami sehingga jarak antar-generasi tidak menjadi penghalang bagi satu sama lain untuk saling mendukung," imbuhnya.


Penghargaan

Foto profil Purwacaraka (Yunan Laziale/bintang.com)

Selain itu, Dedi juga berharap negara dapat dan bisa memberikan penghargaan kepada pahlawan musik Indonesia yang telah mewarnai dan mencintai Indonesia, dengan karya musik abadinya. Caranya dengan memberikan dana pensiun kepada ahli warisnya, dengan menghadiahkan BPJS misalnya. "Itu tidak ada harganya buat negara, tapi sangat berarti buat penerima dan ahli warisnya," katanya.

Konser Selendang Nusantara juga membuka donasi untuk Pulau Sumba berupa sepatu layak pakai dan buku-buku bacaan sebagai bentuk kepedulian kepada literasi Indonesia. Pertunjukan yang juga didukung penuh oleh Medco Group, Bahana, Peruri, Antam, dan masih banyak lagi ini, diharapkan akan sukses dan meriah serta dapat dinikmati oleh semua generasi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya