Liputan6.com, Surabaya - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur (Jatim), Puti Guntur Soekarno berolahraga sambil bersantai menikmati suasana car free day (CFD) di kawasan Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (21/1/2018).
Ditemani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Puti berjalan menyusuri kawasan taman yang pernah mendapat penghargaan ruang publik dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu.
Advertisement
Ribuan warga Kota Surabaya tumplek-blek di kawasan tersebut. Anak-anak, kalangan muda, dan orang tua melakukan pelbagai aktivitas yang menyenangkan, mulai dari berolahraga hingga berkesenian.
Puti tampil dengan sepatu kets, busana hitam berbalut outer abu-abu dan kerudung merah.
"Ayo Mbak Puti, saya kenalkan dengan arek-arek Suroboyo," kata Risma kepada cawagub yang diusung PKB dan PDIP tersebut.
Cucu Bung Karno itu pun menyambut ajakan Risma.
"Minggu pagi yang menyenangkan di Surabaya. Penuh semangat," tutur Puti.
Risma dan Puti pun dikerubuti warga untuk bersalaman dan meminta foto bersama.
"Kenalkan ya, ini Mbak Puti Guntur Soekarno," ucap Risma memperkenalkan Puti kepada warga.
"Apa kabar? Salam kenal ya," ujar Puti Guntur Soekarno.
Risma dan Puti sempat diajak naik panggung senam aerobik.
"Ini saya kenalkan Mbak Puti Guntur Soekarno. Muda, cerdas, cantik, punya visi jelas untuk Jawa Timur. Mbak Puti yang akan mendampingi Gus Ipul," kata Risma
"Perkenalkan, saya Puti Guntur Soekarno. Saya bersama-sama Gus Ipul dan seluruh warga akan membawa Jatim lebih maju. Mohon doa restu warga," tutur Puti.
Warga pun menyambut dengan meriah. Tepuk tangan membahana.
"Semoga sukses Mbak Puti," kata warga.
Risma, Puti, dan warga Surabaya pun ramai-ramai berjalan kaki bersama di sekitar Taman Bungkul.
Puti mengatakan, warga membutuhkan banyak ruang publik tempat mereka berinteraksi, berkesenian, berolahraga, meriung melepas penat, dan bersantai bersama keluarga.
"Terinspirasi Bu Risma, maka saya dan Gus Ipul sudah bersepakat untuk menyulap aset-aset Pemprov Jatim yang belum teroptimalkan menjadi ruang publik baru yang benar-benar kami persembahkan untuk aktivitas warga," tutur Puti.
Puti pun memuji kiprah Risma yang memberi perhatian besar agar Surabaya semakin menjadi kota yang asri dan ramah.
"Daerah lain di Jawa Timur harus didorong untuk terus tumbuh mengikuti jejak Surabaya. Tentu dengan karakter khas daerah masing-masing," kata Puti.
"Bu Risma luar biasa dalam menjaga dan merawat Surabaya. Hebat," ujar Puti.
Ziarah ke Jombang
Usai menyapa warga di CFD Surabaya, Cawagub Puti bergeser ke Jombang Jawa Timur, untuk melakukan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari, menteri agama pertama KH Wahid Hasyim, dan presiden keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kompleks Ponpes Tebu Ireng, Jombang.
Mengenakan busana terusan putih berbalut kerudung merah, cucu Bung Karno itu tampak khusyuk berkirim Alfatihah dan memanjatkan doa.
"Kita semua tahu bahwa beliau-beliau adalah ulama besar yang menyebarkan spirit keindonesiaan dalam balutan ajaran agama yang teduh dan mengayomi. Bangsa ini berutang budi kepada beliau-beliau," tutur Puti.
Dia mencontohkan bagaimana KH Hasyim Asyari menggelorakan semangat cinta Tanah Air sebagai bagian dari iman setelah Bung Karno meminta fatwa keagamaan tentang hukum membela bangsa.
Setelah selesai melakukan ziarah, Cawagub Puti tak lupa untuk berkunjung Ke Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng KH Sholahudin Wahid. Cucu Bung Karno itu menyampaikan pesan bapaknya, Guntur Soekarnoputra.
"Hari ini saya sungguh bersyukur. Saya diperkenankan untuk sowan KH Sholahudin Wahid," tutur Puti.
Pertemuan dengan Puti dan Gus Sholah berlangsung tertutup selama sekitar 40 menit. Rombongan dan para wartawan dilarang mengikuti pertemuan itu. Semua bertahan dan menunggu di luar kediaman Gus Sholah.
Puti mengatakan, pertemuan berjalan dengan gayeng dan dipenuhi tawa.
"Gus Sholah menyambut dengan tangan terbuka, bahkan beliau tertawa senang saat saya menyampaikan salam solidaritas ITB dari bapak saya. Kami semua menghormati Gus Sholah sebagai tokoh bangsa yang senantiasa sejuk dalam membimbing masyarakat,” ucap Puti.
Namun Puti menolak untuk menjelaskan pesan Gus Sholah pada dirinya. Pertemuan itu lebih lebih terkesan sebagai silaturahim.
"Silaturahim wujud hormat saya ke beliau. Bicara kekeluargaan. Kami juga satu almamater, Gus Sholah dan saya sama-sama lulusan SMA Budi Utomo Jakarta," ujar Puti.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement