Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat selebrasi bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo yang membentangkan baju pada 14 Agustus 2018? Ya, ketika itu, Ronaldo mensontek selebrasi pemain Barcelona, Lionel Messi.
Selebrasi itu sangat kontroversial. Sebab, Ronaldo memamerkan kaosnya kepada suporter Barcelona.
Baca Juga
Advertisement
Aksi ini disinyalir sebagai balasan dari Ronaldo untuk Messi. Pada musim sebelumnya, pemain asal Argentina itu melakukan selebrasi yang hampir sama saat melawan Real Madrid di Santiago Bernabeu.
Selain Ronaldo, ada juga pemain lain yang melakukan selebrasi unik. Namun, selebrasi gol tiga pemain ini malah berujung petaka. Siapa saja mereka? Simak di halaman selanjutnya.
Paulo Diogo
Pemain Liga Utama Swiss, Paulo Diogo kehilangan jari manisnya pada 5 Desember 2004. Jari manisnya harus diamputasi usai merayakan gol ketiga timnya saat itu, Servette.
Diogo berlari sambil melompat ke pagar stadion. Namun pil pahit harus ditelannya karena masih menggunakan cincin kawin. Alhasil, jari manis pria yang kini berusia 42 tahun itu tersangkut di pagar.
Pria keturunan Swiss - Portugal ini harus di bawa ke rumah sakit. Tim dokter Rumah Sakit Zurich tidak bisa menyambung jarinya lagi.
Advertisement
Maurides
Selebrasi salto sudah biasa di kalangan sepak bola. Namun tidak untuk pemain Internacional, Maurides, saat usianya masih 19 tahun, pada 12 Juli 2013.
Maurides berhasil mencetak gol pertama dalam karier profesionalnya ke gawang klub Brasil, America. Untuk mengungkapkan kegembiraannya, Maurides berselebrasi sambil merentangkan tangannya, kemudian melakukan salto.
Namun setelah itu petaka datang untuknya. Maurides duduk di pinggir lapangan sambil memegangi lutut kanannya. Dia mengalami cedera usai menginjak tanah.
Pemain bernomor punggung 31 itu pun ditarik keluar lapangan dan tidak bisa melanjutkan laga. Namun, dokter tim mengaku optimistis Maurides bakal segera pulih dari cederanya.
Peter Biaksangzuala
Pada 19 Oktober 2014, pemain bola asal India, Peter Biaksangzuala menghembuskan napas terakhirnya. Dia meninggal dunia setelah mengalami cedera kepala setelah salah mendarat sat merayakan gol yang dicetaknya.
Biaksangzual meninggal di usia 23 tahun setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Aizawi, India, selama lima hari. Dia mengalami luka di bagian kepala dan leher.
Kisah nahas Biaksangzuala bermula saat pemain bernomor 21 itu memperkuat timnya, Bethlehem Vengthlang FC, melawan Chanmari West pada lanjutan Liga Premier Mizoram.
Saat tertinggal 0-1, Biaksangzuala berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-62. Spontan dia melakukan selebrasi golnya dengan berlari ke sisi kanan gawang seraya bersalto. Namun, Biaksangzuala tidak mendarat dengan sempurna. Dia mendarat dalam posisi kepala terlebih dahulu menyentuh tanah.
Advertisement