Liputan6.com, Perai - Seorang wanita asal Indonesia melapor ke kepolisian Malaysia pada Minggu, 21 Januari 2018 setelah mengaku mendapat perlakuan tak baik dari seorang pria di negeri jiran itu.
Wanita berusia 24 tahun itu ditampar oleh seorang pria di sebuah halte bus yang terletak di Taman Perwira, Penang, Malaysia dengan alasan tidak mengenakan kerudung atau jilbab.
Dikutip dari laman The Star, Senin (22/1/2018), Kepala Polisi Seberang Perai Tengah (SPT) ACP Nik Ros Azhan Nik Abdul Hamud mengatakan, wanita asal Indonesia itu bekerja di sebuah pabrik di kota Perai, Malaysia.
Ia menyebut bahwa insiden tersebut terjadi pada 6 Januari lalu. Kala itu, korban tengah bersama kakaknya tengah menunggu bus menuju Bukit Mertajam.
Menurut korban, pelaku tiba-tiba datang menghampiri. Penampilannya acak-acakan, sehingga perempuan Indonesia itu menilai, pria itu adalah orang gila. Korban lalu mengatakan, "Tiba-tiba pria itu bertanya 'mau pergi ke mana Anda'."
Baca Juga
Advertisement
"Saya mengatakan kepada pria itu bahwa saya akan pergi ke kota untuk menemui seorang teman. Lantas pria itu langsung marah dan mengamuk karena saya tak mengenakan hijab," ujar wanita tersebut.
"Tak hanya marah-marah, pria itu juga mendorong kepala saya dengan kedua tangannya," ucap korban.
Korban juga mengaku jika sang kakak sempat melerai kejadian dan mengambil tindakan agar pria itu menjauhi adiknya. Demikian dikutip dari laman Freemalaysiatoday.com.
Polisi Malaysia mengaku telah mendalami kasus ini.
"Kami sudah melacak rumah tersangka. Ia berusia 30 tahun. Paman pelaku memberi tahu pihak berwajib jika pelaku mengalami gangguan jiwa selama 15 tahun setelah kecelakaan lalu lintas," ujar Kepala SPT Malaysia, ACP Nik Ros Azhan Nik Abdul Hamud.
Video Viral
Detik-detik kejadian penamparan tersebut direkam oleh seseorang dengan akun Mayy Maii Silalahi.
ACP Nik Ros Azhan Nik Abdul Hamud menyebut, video penamparan itu telah viral di media sosial setelah diunggah dan jadi bahan perbincangan.
Kini, video tersebut telah ditonton sekitar 700 ribu kali dan dibagikan hingga 6 ribu kali.
Insiden ini lantas memicu kecaman publik di Malaysia. Sebagian menilai jika prilaku pria itu sangat tak terpuji dan menilai jika kekerasan itu merusak citra Muslim Malaysia di mata dunia.
Advertisement