Liputan6.com, Kabul - Laporan terkini tentang serangan teror di InterContinental Hotel Kabul, Afghanistan, menyebut jatuhnya korban tewas 18 orang, termasuk di dalamnya 14 warga negara asing.
Dilansir dari laman BBC, pada Senin (22/1/2018) serangan tersebut bermula dari serbuan lima orang yang membawa senjata api dan granat di lobby hotel pada Sabtu, 20 Januari 2018, malam. Saat itu, dua orang pelaku berhasil ditembak mati oleh pasukan khusus Afghanistan yang datang belasan menit setelah adanya kabar serangan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, beberapa pelaku lainnya ternyata berhasil merangsek masuk ke dalam hotel melalui pintu dapur dan ruang cuci.
Selain di area lobby, serangan teror tersebut juga terjadi di dekat ballroom dan lorong hotel. Bahkan, terjadi dua ledakan di dekat sebuah kamar di lantai teratas hotel mewah itu. Ledakan tersebut memicu kobaran api cukup besar yang terlihat dari radius 5 kilometer.
Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada hari Minggu, 21 Januari 2018, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish, mengatakan sebanyak hampir 150 orang sandera berhasil dibebaskan, termasuk 41 warga negara asing.
"Sempat terjadi baku tembak selama lebih dari 13 jam penyanderaan. Dua pelaku tertembak mati saat serangan pertama di area lobby, dan tiga pelaku lain tewas dalam baku tembak di dalam hotel. Sedangkan sisa pelaku lainnya telah kami amankan,” jelas Najib yang juga menyebut beberapa tamu hotel berhasil menyelamatkan diri dengan turun menggunakan seprai dari lantai atas hotel.
Abduh Rahman Naseri, salah satu saksi, mengatakan bahwa dirinya melihat empat pelaku mengenakan seragam tentara di lorong hotel.
"Salah satu dari mereka berteriak dalam (bahasa) Pashto, 'Jangan biarkan mereka hidup, baik atau buruk. Tembak dan bunuh mereka semua!',"ujar Naseri memberi kesaksian. Mengutip AFP, Taliban mengklaim bertanggung jawab terhadap serangan tersebut melalui email.
Berikut videonya:
Taliban Mengklaim Bertanggung Jawab
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan bahwa sejatinya mereka berencana menyerang hotel tersebut pada Kamis 18 Januari 2018, malam. Namun, rencana itu urung dilakukan karena ada jadwal pernikahan yang tengah berlangsung.
Menurut laporan AFP, alasan penundaan serangan terkait adalah karena Taliban menghindari serangan yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil.
"Target kami adalah pemerintah (Afghanistan) dan warga asing," tulis Zabihullah dalam email terkait.
Ini bukanlah kali pertama hotel mewah yang terletak di pusat kota Kabul itu mengalami serangan teror. Pada 2011, hotel ini juga penah dilempari oleh granat dan menyebabkan beberapa petugas keamanan dan staf hotel terluka.
InterContinental Hotel Kabul sendiri merupakan hotel termewah di ibukota Afghanistan yang kerap menjadi rujukan tempat menginap bagi warga asing, pejabat, dan orang kaya setempat. Hotel ini dimiliki oleh pemerintah Afghanistan, namung pengelolaannya diurus oleh jaringan hotel global InterContinental.
Selain kerap digunakan sebagai lokasi pernikahan, hotel ini juga beberapa kali menjadi tempat penyelenggaraan konferensi dan pertemuan politik.
Advertisement