Pertamina Ingin Tambah Pengelolaan Blok Migas di Aljazair

Pertamina menyatakan blok migas yang diincarnya sudah eksplorasi dan memiliki 30 sumur yang belum diproduksi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Jan 2018, 10:42 WIB
Antisipasi Pertamina hadapi libur Natal dan Tahun Baru

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) ingin melebarkan sayapnya dalam mengelola blok minyak dan gas bumi (migas) di Aljazair, Afrika Utara. Perusahaan tersebut sedang melakukan pendekatan.

Direktur Hulu Pertamina ‎Syamsu Alam mengatakan, blok migas yang diincar Pertamina ini sudah di eksplorasi, memiiki 30 sumur yang belum diproduksi.

"Sudah ada 30 sumur di sana, belum diproduksi minyak dan gas (migas)," kata Syamsu, di Jakarta, Senin (22/1/2018).

Syamsu menuturkan, blok migas tersebut terletak dengan blok migas yang saat ini telah dikelola Pertamina. Jika berhasil diakuisisi fasilitas pada blok migas ini bisa diintegrasikan.

"Untuk mendapatkan blok baru di situ, blok baru itu lokasi dekat existing aset di sana. Nanti jadi kalau kita kembangkan fasilitas bisa digabungkan," ujar dia.

Blok migas ini masih menjadi kewenangan perusahaan migas nasional Aljazair Sonatrach. Pertamina bisa langsung masuk mengelola blok migas tersebut bekerjasama dengan ‎Sonatrach.

"Kita enggak harus jadi operator, tinggal bicara sontara. Ini bukan akuisisi jadi langsung masuk, masuk langsung investasi, kayak tanda tangan PSC nanti semua biaya buat investasi jadi enggak ada akuisisi cost," tutur Syamsu.

Pertamina sudah mengelola tiga lapangan migas di Aljazair, ‎yaitu Menzel Lejmat North (MLN), Ourhoud, dan EMKK.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Belanja Modal Pertamina

Peningkatan mutu pendidikan oleh Pertamina

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengalokasikan US$ 5,6 miliar sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) pada 2018. Sebagian besar dana tersebut akan diinvestasikan pada kegiatan pencarian minyak dan gas bumi (migas) atau hulu.

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan, belanja modal Pertamina tahun ini jauh lebih tinggi‎, dibandingkan alokasi tahun lalu sebesar US$ 4 miliar. "Rencana investasi US$ 5,6 miliar," kata Arief, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 18 Januari 2018.

Arief mengungkapkan, 60 persen dari alokasi belanja modal pada tahun ini akan digunakan ‎untuk mendanai kegiatan hulu. Ini antara lain mengakusisi lapangan migas di Aljazair Afrika Utara. "Antara 55-60 hulu lebih dikit. Sekarang lagi diskusi pemerintah alzajair," kata dia.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam melanjutkan, lapangan migas yang diincar Pertamina, di Aljazair lokasinya berdekatan dengan lapangan yang sebelumnya sudah dikelola perusahaan. Ini artinya, jika akuisisi tersebut berhasil bisa menggunakan fasilitas yang sudah tersedia.

"Di sana untuk kemungkinan mendapat kan blok baru disana. Blok baru itu kebetulan berdekatan dengan eksiting," dia menandaskan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya