Liputan6.com, Jakarta Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan Negeri Ginseng. Aktor Jeon Tae Soo, yang terkenal lewat serial Sungkyunkwan Scandal, All My Love, and It's Okay, Daddy's Gil ini meninggal dunia kemarin, 21 Januari 2018.
Melansir Soompi, Senin (22/1/2018) penyebab pasti Jeon Tae Soo meninggal dunia masih belum diketahui. Namun, aktor berusia 34 tahun ini telah lama menjalani perawatan untuk menangani depresi yang dideritanya.
Advertisement
"Jeon Tae Soo telah meninggalkan dunia ini pada 21 Januari di usia 34 tahun. Dia tengah menjalani perawatan untuk depresinya, dan baru-baru ini, kami sedang mendiskusikan secara detail tentang kemungkinannya kembali berakting karena kondisinya yang sudah sangat membaik," tulis rilis resmi yang dikeluarkan oleh agensi Jeon Tae Soo, Haewadal Entertainment.
Pihak agensi juga meminta media untuk tidak menulis berita miring dan spekulasi tentang penyebab kematian Jeon Tae Soo.
Depresi belum lama ini juga merenggut salah satu figur penting lain dari dunia hiburan Negeri Ginseng. Pada Desember 2017 lalu, personel boy band SHInee, Jonghyun, juga meninggal dunia karena depresi.
Pada 18 Desember 2017 lalu, vokalis SHInee yang baru berusia 27 tahun itu membunuh dirinya sendiri, efek dari depresi berkepanjangan yang dideritanya.
Depresi Umum Terjadi di Korea Selatan
Depresi saat ini rupanya tengah menjadi momok besar di Korea Selatan. Mengutip tulisan Mark McDonald dari New York Times, bangsa ini seperti tengah dilanda nervous breakdown (kejatuhan mental) dalam skala nasional.
Penduduk Korea Selatan terasa seperti sedang kelelahan bekerja, stres berlebihan, dan selalu tegang, serta dilanda kecemasan. Angka perceraian terus meningkat, para pelajar seperti sesak napas akibat tekanan akademik, dan angka bunuh diri mereka paling tinggi di antara negara-negara industri lainnya, seperti Jepang, Jerman, dan Britania Raya.
Lebih dari 30 penduduk Korea Selatan bunuh diri setiap hari. Seperti pada kasus Jonghyun, bunuh diri di kalangan entertainer adalah sesuatu yang "biasa" terjadi.
Selama bertahun-tahun, peneliti sosial berusaha mencari tahu, kenapa di negara yang sangat sukses secara ekonomi ini, memiliki angka bunuh diri yang sangat tinggi.
Walau alasan pastinya belum lagi ditemukan, penelitian tentang topik ini bisa memberikan sedikit jawaban.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan memperkirakan, 90 persen orang yang melakukan bunuh diri pada tahun 2016 didiagnosis memiliki gangguan mental, seperti depresi atau kecemasan. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh stres, mengutip Berkeley.edu.
Advertisement