Telan Korban, Facebook Cekal Video Tantangan Makan Detergen

Facebook dan YouTube akan segera memblokir video tantangan makan detergen 'Tide Pod' yang diunggah.

oleh Jeko I. R. diperbarui 22 Jan 2018, 16:00 WIB
Aksi konyol pelaku tantangan Tide Pod Challenge - AP

Liputan6.com, California - Ada-ada saja ulah warganet mencari sensasi di ranah maya. Kali ini, ada lagi tantangan baru yang diklaim cukup berbahaya.

Tantangan "Tide Pod Challenge" yang viral di Amerika Serikat (AS) ini menantang orang-orang untuk menelan detergen cair bernama "Tide Pod".

Hasilnya, tantangan ini menelan banyak korban yang kebanyakan berasal dari kalangan remaja. Video Tide Pod Challenge yang sempat diunggah di YouTube dan Facebook pun kini sudah diblokir, mengingat tantangan tersebut berbahaya dan bisa mengancam kesehatan manusia.

"Kami tidak memperbolehkan aksi melukai diri sendiri seperti Tide Pod Challenge. Siapa pun yang mencoba ingin memviralkannya dalam bentuk apa pun di Facebook, kami akan segera menghapusnya," ujar Facebook, seperti dikutip PC News, Senin (22/1/2018).

YouTube juga langsung mengambil langkah tegas bagi siapa pun yang masih mengunggah video Tide Pod Challenge. Sama seperti Facebook, media sosial berbagi video tersebut juga akan menghapus video jika masih ada yang berani mengunggahnya.

"Panduan komunitas YouTube melarang konten yang ingin mengajak pengguna lain melakukan aktivitas berbahaya yang dapat melukai diri sendiri. Kami juga akan langsung menghapus video yang ditandai dengan flag yang sudah merusak peraturan," tulis YouTube dalam keterangan resminya.


Telan Banyak Korban

Salah seorang remaja mencoba untuk mengikuti tantangan Tide Pod. Source: unilad.co.uk

Tide Pod sendiri adalah detergen cair yang digunakan untuk mencuci baju. Merek milik P&G (Procter & Gamble) ini memang begitu populer di Negeri Paman Sam.

Tidak diungkap asal usul Tide Pod Challenge. Yang pasti, laman Time melapor kalau sudah ada lebih dari 39 korban remaja yang dilarikan ke rumah sakit akibat menelan Tide Pod selama dua pekan terakhir.

Jika dihitung-hitung, jumlah korban dalam jangka waktu dua minggu tersebut sama dengan jumlah korban remaja AS di sepanjang 2016.

P&G sendiri angkat bicara karena melihat banyaknya korban berjatuhan. Mereka menyayangkan aksi tersebut dijadikan sebagai lelucon. Karena itu, P&G mengimbau kepada semua orang untuk tidak menjadikan produk-produk detergennya sebagai tantangan di internet.

"Produk kami seharusnya tidak boleh dijadikan lelucon. Sama seperti produk kami yang lain, Tide Pod harus digunakan secara benar dan tidak boleh ditelan," ujar P&G.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya