Pria Brasil Ini Betah Jadi 'Raja' Istana Pasir Selama 22 Tahun

Seorang pria di Brasil membangun kerajaan dan kastilnya sendiri. Ia pun mengaku betah tinggal di sana, meski sudah 22 tahun berlalu.

oleh Afra Augesti diperbarui 22 Jan 2018, 15:00 WIB
Marcio Mizael Matolias telah tinggal di kastil pasir buatannya sendiri selama lebih dari 22 tahun. (AFP)

Liputan6.com, Rio de Je Pernahkah Anda terbayang untuk tinggal di dalam kastil yang Anda dirikan sendiri? Lalu Anda menjadi raja atau ratu di kastil itu untuk selamanya, meski tak memiliki anggota kerajaan dan staf khusus.

Inilah yang dilakukan oleh seorang pria asal Brasil.

Selama 22 tahun, ia telah tinggal di dalam kastil buatannya sendiri. Kastilnya tak dibangun dengan bantuan batu bata atau semen atau fragmen kastil pada umumnya, melainkan dari pasir karena letaknya berada di pinggir pantai Barra da Tijuca, Rio de Janeiro, Brasil.

Marcio Mizael Matolias (44) menjadi raja di kerajaannya yang dibangunnya sendiri selama puluhan tahun, sebagian orang-orang memanggilnya dengan sebutan "King Marcio".

Dikutip dari Daily Mail pada Senin (22/1/2018), ia pun mengisi ruang-ruang kastilnya dengan taman baca, area bermain golf dan pemancingan.

Pengunjung pantai kerap menyambangi istana Matolias dan berswafoto. Bukan cuma dari Brasil saja, turis asing pun banyak yang tertarik dengan istana Matolias.

Turis-turis yang antusias dengan kastil Matolias. (AFP)

Terkadang, mereka mengajak serta Matolias untuk berpose di depan kastilnya, lengkap dengan tongkat kerajaan, makhkota, dan takhtanya bak seorang raja sungguhan.

Karena "King Marcio" tidak memiliki staf kerajaan seperti keluarga kerajaan pada umumnya, maka ia menjadi penanggung jawab utuh terhadap seluruh pembangunan kastil, termasuk mendandani kerusakannya.

Matolias menghabiskan hari-harinya untuk merawat kastil pasirnya, yang harus disiram air setiap hari agar bentuknya tetap teraga. (AFP)

Dia juga rutin menyirami kastilnya dengan air pantai untuk memastikan agar tidak runtuh.

 


Raja yang Gemar Membaca Buku

Kastil pasir buatan Matolias aman untuk ditinggali dan terdapat sebuah ruangan khusus membaca, meski luasnya hanya 3x3 meter. (AFP)

Matiolas dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak bisa membayangkan kehidupan lain. Baginya, menjalani kehidupan seperti ini sudah lebih dari cukup.

"Saya dibesarkan di Teluk Guanabara (dekat Rio) dan selalu tinggal di tepi pantai. Orang-orang membayar biaya sewa yang sangat mahal agar bisa tinggal dekat laut, tapi saya tidak dan kehidupan saya menyenangkan," ungkap Matiolas.

Meski terlihat begitu sederhana dan kecil, kastil Matiolas memiliki struktur pasir yang kuat dan pemandangan pantai yang megah, tentunya amat memanjakan mata.

Matolias, yang hidup sendiri dan tak mempunyai keturunan, menyebut luas kastilnya hanya 3 meter persegi saja, tapi tidak menghambat untuk melampiaskan hobinya, yaitu membaca buku dan bermain golf pantai.

Uang yang didapat dari penyewaan buku di kastilnya digunakan Matolias untuk membeli makanan dan biaya hidupnya. (AFP)

Hanya satu hal yang menjadi kekuarangan istana "King Marcio" ini, yakni cuaca pantai yang menyengat.

"Pasir menahan panasnya pantai, jadi terkadang saya tidak tidur di sini pada malam hari saking panasnya cuaca. Saya akan bermalam di rumah teman, meski sebetulnya saya lebih suka berada di kastil ini dan harus berbaring di bibir pantai," ucapnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya