Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bergerak di zona merah pada awal pekan ini. Ada aksi jual ditambah ada insiden proyek LRT velodrome-Kelapa Gading menjadi katalis negatif untuk saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Berdasarkan data RTI, Senin (22/1/2018), pada sesi pertama, saham PT Wijaya Karya Tbk turun 1,27 persen ke posisi Rp 1.945. Kemudian awal sesi kedua, saham PT Wijaya Karya Tbk melemah 1,2 persen ke posisi Rp 1.950. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 2.626 kali dengan volume perdagangan saham 222.321. Nilai transaksi harian saham Rp 43,3 miliar.
Analis PT Binaarta Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar memanfaatkan sentimen yang ada untuk aksi ambil untung. Secara teknikal, pelaku pasar akan merealisasikan keuntungannya. Apalagi ada berita negatif dengan terjadinya insiden proyek LRT Velodrome-Kelapa Gading.
Baca Juga
Advertisement
"Ini tidak ada apa-apa. Pergerakan saham Wika kena aksi jual. Namun ada berita negatif pasar langsung diskon sahamnya," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, adanya insiden proyek LRT Velodrome-Kelapa Gading memberikan kekhawatiran mengenai proyek Wijaya Karya lainnya. Akan tetapi, Reza menilai insiden proyek LRT tersebut hanya sentimen sesaat.
Untuk rekomendasi saham, Reza memilih beli saham PT Wijaya Karya Tbk dengan target harga saham Rp 2.650 untuk 12 bulan. "Saat ini masuk saat sentuh level terendah di kisaran Rp 1.820," kata Reza.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Konstruksi LRT di Kayu Putih Jatuh
Sebelumnya, konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) di daerah Kayuputih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, jatuh pada Senin 22 Januari 2018 dini hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam akun Twitter-nya mengungkap, insiden tersebut mengakibatkan lima orang terluka.
"INFO JATUHNYA KONSTRUKSI LRT Senin, 22 Januari 2018, pukul 00.10 WIB. (Situasinya) dalam penanganan," tulis BPBD DKI Jakarta tanpa menjelaskan penyebab terjadinya insiden itu.
Jalur LRT yang roboh merupakan bagian dari penghubung Kelapa Gading-Velodrome yang rencananya digunakan sebagai persiapan menghadapi penyelenggaraan Asian Games tahun ini.
Proyek transportasi massal yang menghabiskan anggaran Rp 57 miliar itu sudah mulai dikerjakan sejak pertengahan 2016.
Advertisement