Liputan6.com, Sidoarjo - Sebuah warung kopi tepi sungai di Perumahan Magersari, Kecamatan Kota Sidoarjo, hangus terbakar. Satu orang yang diduga pemilik warung tewas terpanggang api.
Korban meninggal bernama Sholikin (56), asal Malang, Jawa Timur. Saat kebakaran terjadi, Sholikin diduga masih di dalam kamar sedang tertidur. Kebakaran itu terjadi pada pukul 20.30 WIB.
Menurut Kapolsek Kota, Sidoarjo, Kompol Rochsulullah, pihaknya masih belum mengetahui betul terkait terjadinya insiden kebakaran tersebut.
"Kami masih mendalami terkait kebakaran ini. Apakah karena terkait korsleting listrik atau kompor," kata Rochsul saat di lokasi kejadian, Minggu, 21 Januari 2018.
Baca Juga
Advertisement
Menurut informasi warga sekitar, ujar Rochsul, si jago merah melalap warung, ada sekitar enam orang yang berada di dalam warung itu. Namun, kelimanya yang merupakan keluarga korban berhasil keluar.
"Ada anak perempuan, menantu dan istrinya, adik menantunya, serta dua anak kecil. Korban sempat mau ditolong oleh keluarganya, tapi atapnya keburu ambruk," katanya.
Korban yang belum sempat tertolong tersebut akhirnya turut terpanggang api. Korban akhirnya dibawa ke rumah sakit umum daerah untuk diautopsi.
Rochsul mengatakan berdasarkan keterangan dari menantu korban meninggal bernama Heru (32), sebelumnya dia sempat memasak tahu. Namun, Heru meyakini bahwa dia telah mematikan kompornya sebelum kembali ke warung.
"Memang dia sempat masak tahu. Tapi dia sudah yakin, bahkan saya tanya berkali-kali dia mengatakan sudah mematikan kompornya. Karena kalau dibilang korsleting listrik, saat terjadi kebakaran lampu masih menyala," kata Rochsul.
Gudang Penyimpanan Kayu Turut Terbakar
Kebakaran yang menimpa pemilik warung juga turut dua tempat di sebelahnya juga turut dilalap api. Dua tempat itu merupakan sebuah warung nasi dan gudang penyimpanan kayu.
Pemilik gudang, Haqi (52) mengaku kaget saat mendengar kabar bahwa tempat berukuran 4X6 meter persegi yang selama ini dibuat untuk penyimpanan kayu juga turut terbakar. Saat kejadian, ia sedang menghadiri rapat bersama RW.
"Saya enggak tahu, kaget setelah dapat kabar dari Pak RW kalau gudang saya juga terbakar," kata Haqi saat ditemui di lokasi kejadian.
Gudang itu sudah ditempatinya selama 10 tahun. Kayu itu merupakan bahan untuk pembuatan segala perabotan rumah, seperti kursi, meja, dan lain-lain. Akibat insiden ini, ia mengaku rugi sekitar Rp 30 jutaan.
"Hanya menyimpan kayu saja. Kalau misal ada barang yang belum laku seperti kursi dan meja, terpaksa kami simpan di sini," ucapnya.
Polisi kini terus menyelidiki penyebab insiden kebakaran tersebut. Kini, api sudah padam setelah melalap tiga bangunan semi permanen tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement