NASA Ciptakan Nuklir Mini untuk Selamatkan Astronot di Mars

Sistem nuklir mini tersebut diciptakan untuk membantu astronot Mars agar bisa mendapatkan sumber daya yang berkecukupan.

oleh Jeko I. R. diperbarui 23 Jan 2018, 07:30 WIB
Planet Mars (NASA).

Liputan6.com, California - Bukan perkara mudah bagi manusia untuk bisa pindah ke Mars. Pasalnya, planet merah ini memang sangat berbeda dengan Bumi dan bahkan dianggap tak layak huni. Lalu, bagaimana astronot bisa memijakkan kaki ke Mars dengan aman sementara kita tahu lingkungannya sangat berbahaya?

Tahu akan hal ini, NASA pun menciptakan sistem daya nuklir mini untuk bisa mengantisipasi ancaman berbahaya ke para astronot jika mereka tiba di Mars.

Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut bahkan telah menguji sistem nuklir mini ini sebagai sebagai alat yang bisa mengubah sumber daya di luar angkasa menjadi air atau bahan bakar.

Menurut informasi yang dilansir Seeker, Selasa (23/1/2018), sistem nuklir bernama Kilopower ini sudah dikembangkan sejak November 2017. Adapun proses pengujian lanjutannya akan diadakan pada Maret 2018 .

NASA mengklaim, hasil uji coba Kilopower sangat aman dan bahkan bisa menghasilkan energi dalam jumlah yang banyak untuk dibutuhkan dalam misi antariksa di masa depan.

"Dengan Kilopower, para astronot yang nanti akan pergi ke Mars bisa akan bertahan hidup dengan sumber daya yang sudah diolah," ujar ilmuwan Space Technology Mission Directorate NASA, Lee Mason.

Mason juga optimistis, sistem nuklir ini juga akan memberikan dampak pada misi masa depan dan bahkan membantu proyek antariksa NASA lain demi kelangsungan dan keamanan hidup astronot.


Desain Kecil dan Mobilitas Sempurna

Masuknya Maven ke orbit Mars akan disusul 48 jam kemudian oleh Mangalyaan, misi pertama India ke Planet Merah itu.

Mason mengungkap Kilopower merupakan sistem nuklir mini terbaik yang bisa digunakan di luar angkasa. Desain dari sistem nuklir ini memang sangat kecil, mobilisasinya pun sempurna. Nuklirnya menggunakan inti reaktor uranium-235 dengan lebar sekitar gulungan handuk dan tinggi sekitar 1,8 meter.

Lebih lanjut, nuklir memiliki reaktor yang dipindahkan lewat pipa panas natrium dan panasnya diubah menjadi listrik menggunakan mesin Stirling.

Pada tahap ini, mesin Stirling menggunakan panas dengan kekuatan tekanan yang menggerakan piston dan digabungkan ke generator untuk menghasilkan listrik.

"Sistem nuklir mini tersebut memiliki kemampuan untuk membuat reaktor. Kami yakin sistem ini pasti bisa memberikan dampak besar pada misi-misi antariksa NASA di masa depan," jelas Mason.


Digagas Sejak 1950

Terungkap, NASA pernah menjalankan misi ekspedisi ke Planet Mars pada 1973 silam. Apakah memang benar?

Gagasan penggunaan sistem nuklir untuk misi antariksa sebetulnya sudah dicetus sejak era 1950-an. Pada waktu itu, para ilmuwan bahkan sudah berencana untuk mengembangkan sistem daya nuklir.

Sayang, karena keterbatasan alat dan komponen teknologi, pengembangan sistem tidak berjalan mulus.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya