Sopir Khilaf, Rentetan Mobil Nahas Ini Tercemplung ke Air

Kecelakaan tunggal ini akibat si sopir lalai dalam mengendarai atau memarkirkan mobilnya.

oleh Dian KurniawanReza Efendi diperbarui 23 Jan 2018, 00:02 WIB
Mobil Masuk Parit di Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Kecelakaan tunggal terjadi di depan Pos Subnit Patroli dan Pengawalan (Patwal) Polrestabes Medan. Kecelakaan itu berakibat mobil jenis sedan berwarna putih tercebur ke dalam parit di Jalan Sudirman, Kota Medan, Sumatera Utara.

Kasubnit 1 Laka‎ Satlantas Polrestabes Medan 1 Ipda K Sinaga‎ mengatakan, kecelakaan yang menimpa mobil sedan Toyota Yaris itu terjadi pada pukul 04.00 WIB tadi. Mobil ditumpangi dua orang itu sempat ‎menabrak trotoar, tiang rambu lalu lintas, hingga akhirnya tercebur ke parit yang dalamnya dua meter.

Akibat kecelakaan tersebut, bagian depan mobil hancur. Namun begitu, dua penumpang yang berada di dalam mobil selamat, dan tidak sedikitpun mengalami luka-luka meski kantong udara mobil tidak terbuka saat kecelakaan.

"Sebelum kecelakaan, mobil dari Jalan Listrik menuju lokasi gelaran musik di Taman Ahmad Yani Medan," kata K Sinaga, Senin (22/1/2018).

Saat tiba di pertigaan jalan menuju Taman Ahmad Yani‎, tepatnya di depan pos lalu lintas, pengendara terkejut karena tiba-tiba terinjak gas hingga mobil menabrak trotoar, rambu lalu lintas, dan akhirnya tercemplung ke parit.

Saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kecelakaan tunggal tersebut. Aparat polisi juga melakukan evakuasi mobil tersebut ke Pos Lakalantas Polrestabes Medan serta memeriksa sejumlah saksi, termasuk seorang sopir dan seorang penumpang.

"Penyebab pastinya kita masih lidik dulu. Pengendara dan penumpang mobil juga kita periksa," K Sinaga menandaskan.


Usai Beli Rokok, Pria Surabaya Tercengang Lihat Kondisi Mobilnya

Mobil Tercebur ke Sungai. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Nasib apes dialami Hartono, seorang pengendara mobil Toyota Kijang Innova. Karena lupa menarik rem tangan, mobil kesayangannya meluncur mulus tanpa hambatan hingga tercebur ke sungai pada Kamis, 28 Desember 2017.

Peristiwa ini terjadi ketika Hartono meninggalkan mobilnya untuk membeli rokok di sebuah minimarket di Jalan Wiyung Surabaya.

Mobil berwarna putih berpelat W 1649 YG itu berjalan mundur dengan sendirinya dalam keadaan mesin mati. Beruntung, kecelakaan tunggal yang terjadi sekitar pukul 13.23 WIB, tidak memakan korban jiwa.

"Tadi saya lagi ke Indomaret, saya tinggal lima menit untuk beli rokok, lupa mengangkat handrem (rem tangan) dan akhirnya bablas itu mobil," kata Hartono di Surabaya.

Hal senada disampaikan Steve (33), warga Jalan Wiyung, Gang Musala, Surabaya yang menjadi juru parkir di minimarket yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP).

Menurut Steve, ketika mobil itu ditinggal pemiliknya, ia melihat mobil itu berjalan sendiri tanpa pengemudi ke arah belakang dengan keadaan mesin mati dan tak ada penumpang.

"Saya langsung teriak-teriak, ternyata orangnya di dalam minimarket beli rokok. Pas saya kasih tahu, pemiliknya bingung dan kaget," ujar Steve.

Akibat hal itu, arus lalu lintas di Jalan Wiyung, Surabaya, sempat terhambat dan mengalami kemacetan hingga 500 meter ke sisi barat.

Bahkan, tak sedikit pengendara yang melintas mengabadikan peristiwa itu menggunakan kamerea telepon genggam.

Proses evakuasi itu sempat menutup lajur arus lalu lintas sisi utara Jalan Wiyung, Surabaya, dan berlangsung sekitar 20 menit.


Mobil Terombang-ambing di Sungai Brantas, 2 Orang Terjebak

Mobil Terjebur di Sungai Brantas. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Seorang pria dan kemenakannya terombang-ambing di tengah derasnya aliran pintu air sungai Brantas, Rolak Songo, Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Senin (18/12/2017). Hal itu terjadi setelah mobil Toyota Kijang LGX warna silver yang mereka kendarai terperosok saat parkir di tepi sungai.

Sopir mobil, Supo (53) warga Desa Gampingrowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo tewas terseret derasnya arus sungai. Sementara keponakannya, Helmi Abdillah (8) berhasil diselamatkan setelah warga melempar ban pelampung.

Saksi mata Edi mengatakan, saat itu korban memarkir mobilnya di sebelah utara sungai, mereka lantas makan rujak manis di salah satu lapak pedagang kaki lima di sekitar lokasi kejadian. Setelah selesai, korban beranjak ke dalam mobil untuk pulang.

"Pas mesin dinyalakan, mobilnya langsung maju dan menabrak pagar besi pembatas," kata Edi.

Supo dan keponakannya yang berada dalam mobil pun terjun dari ketinggian 15 meter. Derasnya aliran di pintu air membuat mereka terombang-ambing.

"Sekitar 50 meter dari tepi sungai, keponakannya ini keluar lewat jendela mobil terus teriak minta tolong, warga langsung melemparnya dengan ban pelampung," Edi memaparkan.

Bocah kelas dua SD itu pun akhirnya berhasil diselamatkan. Tapi nahas bagi Supo, dia tersapu derasnya gelombang air di Dam Rolak tersebut. Supo dan mobilnya tenggelam di tengah sungai Brantas dan belum ditemukan.

"Warga cuma bisa menolong dengan melempar ban saja, lah kondisinya deras sekali arusnya jadi enggak ada yang berani," ucap Edi.

Sementara itu, setelah berhasil dievakuasi, Helmi langsung dilarikan ke rumah sakit Emma, Kelurahan Wates, Mojokerto untuk mendapat perawatan intensif. Dia terlihat lemas usai berjuang menantang maut, sambil sesekali mengerang kedinginan.

Sedangkan, jasad Supo akhirnya ditemukan setelah hampir dua hari terombang-ambing di sungai. Saat ditemukan, tubuhnya mengembung karena terlalu lama terendam di dalam air. Namun, pihak keluarga tetap bisa mengenalinya dari beberapa ciri tubuh dan pakaian yang dikenakan. 

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya