Jakarta - Madura United menjadi salah satu klub paling aktif sebelum musim kompetisi 2018 bergulir. Tim asuhan Gomes de Oliveira ini menggaet banyak pemain berkualitas, terutama di sektor depan.
Madura United punya empat penyerang ganas: Cristian Gonzales, Patrick N’Koyi, Marcel Sacramento dan Greg Nwokolo yang sudah membela klub sejak musim lalu. Tak mudah untuk menyatukan mereka.
Pemain berstatus bintang punya ego besar, Gomes kudu hati-hati. Jika tidak cermat, harmonisasi tim bakal rusak. Keempat pemain tentu ingin selalu mendapat kepercayaan tampil di setiap laga.
Baca Juga
Advertisement
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, buka suara soal alasan klubnya berani berjudi menggaet tiga striker sekaligus.
Madura United punya ambisi tinggi menjadi jawara Liga 1 2018. Untuk mewujudkan target itu, klub kudu menjaga kedalaman skuat, sehingga bisa menjaga stabilitas penampilan saat mengarungi jadwal padat kompetisi kasta elite.
Kedalaman skuat juga sangat berguna jika nanti Madura United jadi berlaga di Piala AFC 2018. "Dengan banyak pemain berkualitas, pelatih lebih mudah meracik strategi. Banyak stok pemain yang bisa dimaksimalkan," tutur Haruna Soemitro, manajer klub berjulukan Laskar Sapeh Kerrab.
Cristian Gonzales jadi rekrutan kejutan. Dari sisi usia, pemain naturalisasi berdarah Uruguay tersebut sudah sangat uzur (41 tahun), namun manajemen Madura United melihat pemain bisa memberi dampak positif bagi tim.
Walau terbuang dari Arema FC, manajemen MU menilai Gonzales belum habis. “Secara resmi Gonzales sudah tanda tangan kontrak selama setahun bersama Madura United. Kami memandang dia adalah legenda, pemain bagus, dan beberapa kali berstatus top scorer di kompetisi,” kata Haruna.
Khusus Marcel, bukan rahasia lagi MU sudah ngebet memboyong sang pemain sejak pertengahan musim lalu. Kans terbuka setelah klub yang dibelanya Semen Padang terdegradasi.
Marcel sudah diturunkan dalam Suramadu Super Cup yang terselenggara pekan lalu. Di laga tersebut, ia terbukti mampu menjadi andalan di lini depan. Pemain asal Brasil itu menyumbang dua dari enam gol yang dicetak oleh Madura United di ajang tersebut.
Sementara itu, keputusan mendatangkan N’Koyi karena faktor reputasi. Ia punya jam terbang tinggi di Liga Belanda. Striker kelahiran 1 Januari 1990 itu jebolan Akademi FC Eindhoven.
Ia dinilai sebagai pengganti sepadan sosok marquee player, Peter Odemwingie. “N’Koyi juga sudah menandatangani kontrak. Tapi kami perlu lakukan evaluasi setelah lima pertandingan. Evaluasinya sederhana berdasarkan kontribusinya selama lima pertandingan tersebut,” ujar Haruna.
Tugas yang Tidak Mudah
Start bagus dilalui Madura United di laga penyisihan Grup C. Mereka menggebuk sesama klub Liga 1, Perseru Serui dengan skor 5-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (18/1/2018). Greg mencetak dua gol, sementara itu Gonzales menyumbang satu gol.
Sinyal bagus bagi Madura United. Gomes punya banyak opsi di lini ofensif tim asuhannya. “Kami merasa justru ini akan membuat permainan Madura United tidak jenuh. Akan ada variasi yang bisa dilakukan. Tapi, untuk soal teknis itu akan menjadi tanggung jawab pelatih,” papar Haruna.
Bicara soal faktor teknik, di atas kertas apa yang diucapkan Haruna benar. Namun, untuk urusan nonteknis, Gomes harus pintar-pintar menjaga harmonisasi di lini depan Madura United.
Pemilihan skema permainan akan sangat menentukan kenyamanan di sektor depan MU. Formasi tradisional 4-4-2 akan mengakomodir keempat predator haus gol. Mereka bisa silih berganti tampil di lapangan. Di tiap laga ada dua striker yang tampil.
Agak repot jika Madura United bermain dengan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1. Akan hanya ada seorang target man di setiap laga.
Buat Greg Nwokolo, yang bisa bermain di posisi sayap strategi ini menguntungkan. Di Madura United sendiri ada Bayu Gatra, Imam Bagus, dan Engelberd Sani, pemain yang beroperasi di posisi winger ofensif.
Tinggal Cristian Gonzales, Patrick N’Koyi, Marcel Sacramento, yang berebut posisi penyerang tengah. Ujung-ujungnya akan ada yang dikorbankan. Gomes harus pintar-pintar mengambil hati pemain yang bakal sering duduk di bangku cadangan.
Hal ini berpotensi memicu bom waktu. Perjalanan Madura United di Piala Presiden 2018, bakal jadi tolok ukur kecerdikan Gomes de Oliveira mengatur formulasi rotasi yang bisa diterima para pemain depannya. Tantangan yang tidak mudah bagi mentor asal Brasil itu.
Sumber: Bola.com
Advertisement