2 Iklan Ini Tertawakan Istilah 'Negara Lubang Dubur' Donald Trump

Situs pemasaran pariwisata independen di Afrika mencemooh ucapan 'negara lubang dubur' yang diutarakan oleh Donald Trump

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 22 Jan 2018, 21:00 WIB
Firm turisme di Zambia yang menyindir ucapan negara 'lubang dubur' yang diutarakan oleh Donald Trump (Zambiatourism.com)

Liputan6.com, Lusaka - Situs pemasaran independen yang mendorong pariwisata di Afrika telah mengubah ucapan 'negara lubang dubur' yang diutarakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sebuah kampanye periklanan.

Seperti dikutip dari Indy100 (22/1/2018), sebuah halaman Facebook firma pariwisata di Zambia baru-baru ini menampilkan sebuah iklan yang bertuliskan;

"Visit s****hole Zambia. Where the only stars and stripes you’ll have to see are in the sky and on a zebra!"

Jika diterjemahkan berarti;

"Kunjungi 'negara lubang dubur' Zambia. Di mana bintang dan garis (mereferensikan pola Bendera AS) hanya dapat dilihat di langit dan seekor zebra!"

Laman resmi firma tersebut yang beralamat di Zambiatourism.com, turut memajang tagline serupa dengan maksud mencemooh Donald Trump.

Dalam unggahan tersebut terdapat keterangan disclaimer yang menjelaskan bahwa 'tagline tersebut tidak merepresentasikan opini resmi dari Badan Turisme Zambia, namun sebuah opini dari situs pemasaran independen'.

Postingan tersebut menerima ribuan like dan shares setelah mencemooh ucapan yang diutarakan oleh Donald Trump.

 


Begitupun di Namibia

Firma turisme dari negara Afrika lain juga memanfaatkan ucapan bernada menghina yang diutarakan oleh Donald Trump tersebut.

The Gondwana Collection, operator pariwisata swasta di Namibia, juga merilis sebuah video baru-baru ini di Facebook yang menyindir komentar dari sang Presiden Amerika Serikat.

Seorang narator dalam video tersebut menirukan suara Trump, membujuk para penonton untuk mengunjungi Namibia, 'lubang dubur nomor satu di Afrika'.

Direktur pengelola Gondwana Collection, Gys Joubert, mengatakan kepada Associated Press, "Anda bisa melawan yang negatif dengan yang negatif, atau Anda bisa balas menyampaikan kritik dengan pendekatan humor."

"Kami menyukai sisi kehidupan yang menyenangkan. Kami senang bisa menciptakan dan berbagi dan menyebarkan senyuman ke seluruh dunia," tambah Joubert.

Berikut videonya:


Donald Trump Sebut Negara-Negara Ini Berasal dari 'Lubang Dubur'

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berada di kantor Oval Gedung Putih, Washington, 16 Januari 2018. (AFP PHOTO / NICHOLAS KAMM)

Bukan Donald Trump jika tak ada kata kontroversial keluar dari mulutnya. Kali ini, Presiden AS itu menyebut, Haiti dan negara-negara Afrika berasal dari 'lubang dubur' dalam pertemuan dengan anggota kongres AS.

"Kenapa kita memperbolehkan orang-orang dari negara-negara lubang dubur datang ke sini?" tanya presiden menurut Washington Post yang mengutip dua petinggi yang hadir dalam pertemuan tertutup itu.

Dikutip dari New York Post, pada Jumat 12 Desember 2017, para politisi dalam pertemuan bipartisan di kongres AS yang hadir terperangah dengan pernyataan Donald Trump itu.

Donald Trump menolak rencana AS untuk memulihkan perlindungan bagi imigran dari Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika. Sebaliknya, dia mendukung Amerika Serikat harus membawa lebih banyak orang dari negara-negara seperti Norwegia, Washington Post melaporkan.

Gedung Putih tidak menyangkal bahwa Trump membuat pernyataan tersebut, sebagai tanggapan, malah mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa, "Presiden Trump memperjuangkan solusi permanen yang membuat negara kita lebih kuat dengan menyambut mereka yang dapat berkontribusi pada masyarakat kita, menumbuhkan ekonomi kita dan asimilasi ke dalam bangsa kita yang agung."

Ini bukan pertama kalinya Donald Trump menghina Haiti. Tahun lalu, setelah mengumumkan bantuan untuk negara itu, dalam sebuah pertemuan di Oval Office, Trump menyebut orang Haiti "semuanya menderita AIDS".

Tak hanya itu, Donald Trump juga pernah mengatakan, imigran Nigeria tidak akan pernah "kembali ke gubuk mereka" jika diizinkan masuk ke AS. Namun, Gedung Putih dengan keras membantah laporan tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya