Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mempercepat pengerjaan beberapa proyek kereta api di Indonesia. Setidaknya ada 13 proyek kereta api yang siap beroperasi pada tahun ini.
Semua itu diawali dengan peresmian pengoperasian kereta api (KA) Bandara Soekarno – Hatta, yang dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak Perawatan dan Pengoperasian Prasarana Perkeretaapian Milik Negara (IMO) Tahun 2018.
Advertisement
"Setelah pelaksanaan kedua kegiatan di atas, ada 13 proyek perkeretaapian yang direncanakan akan siap operasi pada tahun 2018 ini," kata Dirjen Perkeretaapian Zulfikri di Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Proyek tersebut diantaranya KA Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera Barat sepanjang kurang lebih 26 kilometer (km). Proyek ini rencananya akan beroperasi pada Maret 2018.
Kemudian proyek Jalur Ganda KA lintas Prabumulih – Kertapati, Sumatera Selatan sepanjang 85 km. Kemudian dilanjutkan dengan pengoperasian Jalur Ganda KA lintas Martapura – Baturaja, Sumatera Selatan sepanjang ±32 Km pada April 2018.
Memasuki rentang waktu bulan Juni hingga September 2018, untuk pertama kalinya di Indonesia, akan dioperasikan 2 proyek LRT dalam waktu yang hampir berdekatan pada Juni 2018.
Proyek tersebut, yaitu LRT Sumatera Selatan sepanjang 23,4 Km dan LRT DKI Jakarta (Jakpro) sepanjang 5,8 Km.
Kemudian, dalam rangka mendukung KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara, akan dioperasikan Jalur kereta menuju pelabuhan pada lintas Bandar Tinggi – Kuala Tanjung sepanjang 21,5 km.
Beralih ke Wilayah Jabodebek, tepatnya di bulan September 2018, dalam rangka mendukung pengoperasian DDT lintas Manggarai – Cikarang, akan dioperasikan 5 Stasiun baru, yaitu : Stasiun Kranji, Stasiun Cakung, Stasiun Klender, Stasiun Klender Baru dan Stasiun Buaran. Selain itu, juga turut dioperasikan Dipo Kereta Api Cipinang.
Zulfikri menambahkan, yang teristimewa dan yang sudah ditunggu oleh masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Sulawesi, adalah pengoperasian Jalur KA segmen Barru – Palanro sepanjang 44 km.
"Hal ini menjadi momen yang bersejarah, karena setelah sekian lama dinantikan, pada bulan Oktober 2018, angkutan Kereta Api akan kembali beroperasi di wilayah Sulawesi," kata dia.
Proyek Lain
Sementara itu, pada rentang waktu November hingga Desember 2018, pemerintah berencana mengoperasikan Jalur Ganda KA lintas Selatan Jawa secara parsial/per segmen.
Segmen yang akan dioperasikan pada tahap awal, yaitu: segmen Madiun – Jombang, Jawa Timur sepanjang ±84 km dan segmen Solo - Kedungbanteng, Jawa Tengah sepanjang ±42 km.
Kemudian, juga akan dioperasikan KA Bandara Adi Soemarmo sepanjang ±13,5 km. Dan terakhir untuk wilayah Jawa, tepatnya di Provinsi Banten, Pemerintah akan mengoperasikan jalur ganda KA segmen Maja – Rangkasbitung sepanjang ±17 km.
Tidak hanya di Pulau Jawa, beralih kembali ke Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara, akan siap dioperasikan Jalur KA layang (elevated track) lintas Medan – Bandar Khalifah sepanjang ±10 km, serta pengoperasian Jalur KA pada lintas Binjai – Besitang sepanjang ±80 km.
"Segenap jajaran Ditjen Perkeretaapian sedang bekerja keras untuk dapat merealisasikan pengoperasian berbagai proyek perkeretaapian sesuai dengan target yang telah direncanakan.
Adapun Pagu Anggaran Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp 17,7 triliun akan digunakan secara maksimal serta efisien untuk merealisasikan proyek tersebut," dia menandaskan.
Advertisement