Beroperasi Juni 2018, Tiket Sementara LRT Palembang Rp 5.000

LRT Palembang akan memiliki tiga titik keberangkatan, yaitu di Jakabaring, Bandara, dan Lippo.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Jan 2018, 11:10 WIB
Menhub RI Budi Karya Sumadi berpose seusai meninjau LRT Zona 1 Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), akan mulai beroperasi pada Juni 2018.  Sebelum beroperasi resmi akan dilakukan uji coba operasi antara Maret hingga Mei mendatang.

“Akhir Februari kereta sudah datang, kita mulai commisioning bulan Maret sampai Mei,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, seperti mengutip laman Sekretariat Kabinet, Selasa (23/1/2018).

Nantinya, ucap Menhub, LRT Palembang akan memiliki tiga titik keberangkatan, yaitu di Jakabaring, Bandara, dan Lippo. Sementara harga tiket ditetapkan Rp 5.000. Jika harga tiket tersebut tidak mencukupi untuk menutup biaya operasional LRT, kelebihan dari biaya itu menjadi beban pemerintah.

Guna mendukung beroperasinya LRT Palembang pada Juni mendatang, Menhub mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan.

“Kita sudah menunjuk konsultan integrator yang akan mengintegrasikan semua fungsi dan kepentingan di sini karena fasilitas ini merupakan yang terbaru di Indonesia,” dia menambahkan.

Untuk itu, Menhub meminta para stakeholder aktif melakukan koordinasi terkait feeder dan transit oriented development (TOD) agar manajemen perkotaan dapat berfungsi dengan baik dan memberikan pendapatan bagi kota.

“Saya minta Ditjen Perkeretaapian dan tim mempersiapkan dengan baik bagaimana bangkitkan penumpang, feeder, dan TOD berfungsi, karena kita ingin sekali LRT Palembang menjadi contoh bagi suatu pengembangan kota,” dia melanjutkan.

Menhub juga meminta Pemda untuk mengubah rute lalu lintas transportasi yang ada dan memfungsikan TOD secara maksimal.

Hal ini dimaksudkan agar di satu sisi secara fungsional TOD bisa menampung bangkitan lalu lintas, tetapi secara komersial Pemda juga mendapat manfaat atas tumbuhnya titik-titik TOD tersebut.

 

 


Bangun LRT di 4 Kota

Menhub menegaskan, pembangunan LRT bukan hanya untuk menyambut Asian Games, tetapi juga diharapkan menjadi transportasi massal perkotaan.

“Sebenarnya kalau membangun (LRT) bukan hanya untuk Asian Games. Itu hanya pemicu. Namun, dibangunnya LRT di Palembang sebagai suatu contoh penggunaan transportasi massal di perkotaan,” ucap Menhub.

Menhub ingin pemda serius mempersiapkan rute dan titik TOD dengan baik, sehingga masyarakat dapat mengubah pola hidup dan meninggalkan moda angkutan yang lama.

“LRT adalah suatu teknologi baru, bagaimana kita menarik pengguna motor untuk menggunakan LRT. Dibutuhkan konsep baru yang memberikan suatu daya tarik, supaya orang mau menggunakan LRT, mengubah pola hidup. Itu tidak mudah,” ujar Menhub.

Adanya LRT juga diharapkan menjadi solusi kemacetan di wilayah perkotaan serta meningkatkan mobilitas serta pendapatan masyarakat.

Menhub mengungkapkan, pemerintah berencana membangun LRT di empat kota yang berpenduduk mencapai 2 juta, yaitu Bandung, Makassar, Surabaya, dan Medan.

“Empat kota itu yang menjadi prioritas untuk dibangun LRT. Kalau yang sudah ada feasibility study-nya adalah Surabaya, Bandung dan Medan,” kata Menhub.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya