Liputan6.com, Bogor - Kasus keributan yang menewaskan kader Gerindra, Fernando Alan Josua Wowor (26), di parkiran Lipss Club & Karaoke, Kota Bogor, Jawa Barat masih terus diusut.
Wakil Direktur Reskrimum Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andito mengatakan, senjata yang digunakan Briptu AR saat insiden tertembaknya kader Gerindra bukanlah senjata Glock 17 melainkan HS 2000 kaliber 9 buatan Kroasia.
Advertisement
"Itu pistol bukan jenis Glock 17, tapi organik polisi HS 2000," kata Trunoyudo di Mapolresta Bogor Kota, Selasa (23/1/2018).
Menurutnya, polisi sudah menyita satu buah pucuk senjata beserta satu buah magasin dan tempat butir peluru. Selain itu, penyidik juga menemukan proyektil yang bersarang di tubuh Fernando.
"Ini sedang kami uji proyektil yang bersarang di tubuh Fernando," kata dia.
Kepolisian juga akan meminta bantuan ahli untuk memeriksa senjata yang meletup saat insiden keributan pada Sabtu 20 Januari 2018 sekitar pukul 02.00 WIB.
"Termasuk uji balistik terhadap senjatanya maupun proyektil yang bersarang di tubuh korban," terang Trunoyudo.
Salah Paham soal Parkir
Trunoyudo menuturkan, insiden tersebut dipicu kesalahpahaman antara anggota Brimob Kelapa Dua Briptu AR dengan Fernando beserta teman-temannya.
"Pemicunya kesalahpahaman masalah parkir di depan toko perlengkapan bayi," kata dia.
Hingga saat ini, polisi masih memintai keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui kronologi keributan yang menewaskan Fernando.
"Sudah ada 10 saksi sudah dimintai keterangan. Dan sekarang masih berjalan," pungkas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement