Liputan6.com, Jakarta - Gempa yang mengguncang Jakarta siang ini tidak berdampak besar terhadap aktivitas perekonomian di Ibu Kota. Pasca gempa yang terjadi sekitar pukul 13.34 WIB tersebut, aktivitas ekonomi dan perkantoran di Jakarta kembali normal.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, sesaat setelah terjadinya gempa memang sempat menimbulkan kepanikan bagi masyarakat, khususnya para pekerja yang berkantor di gedung-gedung tinggi di Jakarta.
"Memang sempat terjadi kepanikan, tadi saya di FX Senayan, saya lihat di sekitar gedung di Jalan Jenderal Sudirman karyawan sempat turun sampai ke jalan, untuk antisipasi terjadinya gempa susulan," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, gempamemang mengganggu jam kerja selama 1 jam. Namun setelah itu semua aktivitas kembali normal dan pekerja langsung bekerja seperti biasa.
"Tapi berangsur-angsur pulih, dan beraktivitas kembali. Kalau ada gangguan mungkin hanya pada jam kerjanya, karena tadi sekitar 1 jam karyawan di luar, tentu mengganggu sedikit pekerjaan. Tapi kemudian kita lihat sudah normal kembali," kata dia.
Meski gempa seperti ini sulit untuk diprediksi, namun Sarman berharap kejadian tersebut tidak kembali terulang. Dia juga berharap seluruh masyarakat di Ibu Kota bisa kembali beraktivitas secara normal.
"Masyarakat kita tenang, pekerja tenang. Memang kita tidak tahu akan terjadi hal-hal seperti ini. Tapi dari pengamatan kita secara umum tidak begitu mengganggu, karena memang durasinya tidak begitu lama," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gempa Bumi Berkedalaman Dangkal
Untuk diketahui, Selasa ini sekitar pukul 13.34 WIB wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 6,1 SR terjadi dengan koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten, pada kedalaman 61 km.
Sebelumnya, BMKG menginformasikan gempa tersebut berkekuatan 6,4 SR. Pusat gempa berada di 7,21 Lintang Selatan dan 105,91 Bujur Timur, tepatnya di 81 km Barat Daya Lebak, Banten dengan kedalaman 10 km.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bogor.
"Gempa bumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujar Riyadi dalam siaran persnya.
Hingga pukul 13.46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
"Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Riyadi.
Advertisement
Gempa Guncang Jakarta, Sandiaga Tinggalkan Gedung Balai Kota
Gempa Banten berkekuatan 6,4 SR dan berdampak hingga Jakarta membuat panik pegawai Balai Kota, termasuk Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.
Sandi tampak meninggalkan Gedung Balai Kota bersama ratusan pegawai lainnya. Mereka berkumpul di titik evakuasi di Lapangan Blok G Balai Kota, Selasa (23/1/2018).
Salah satu petugas pengamanan berteriak agar para pegawai tidak panik. "Jangan panik, ke depan, ke depan," teriak petugas bernama Indra.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga nampak keluar dari kantor ke depan pendopo Balai Kota Jakarta.
Tak berselang lama, PNS yang berasal dari lantai atas berlarian ke arah lapangan dengan wajah panik.
Imam PNS dari Biro Umum mengaku berlari menuruni tangga darurat dari lantai 5 Blok G.
"Kerasa banget goyang, kepala sampai pusing. Kami langsung cari tangga," ujar Imam.