Usai Gempa Merasa Pusing? Simak Penjelasan Dokter

Gempa 6,1 SR yang mengguncang selatan Banten dan Jakarta pada Selasa (23/1) siang membuat sebagian orang mengeluh pusing.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Jan 2018, 19:00 WIB
Gempa 6,1 SR Guncang Jakarta, Penghuni Gedung Tinggi Berhamburan (Liputan6.com/Sunariyah)

Liputan6.com, Jakarta Gempa 6,1 SR yang mengguncang selatan Banten dan Jakarta pada Selasa (23/1) siang membuat sebagian orang mengeluh pusing. Ada yang merasa masih bergoyang setengah jam pascagempa, ada juga merasa sensasi itu hingga beberapa jam usai gempa.

Menurut dokter spesialis saraf RS Siloam Karawaci Banten, Rocksy Fransisca, sensasi dunia terasa bergoyang atau merasa pusing pascagempa termasuk dalam post-earthquake dizziness syndrome.

Kondisi ini terjadi, kata Rocksy, karena goncangan saat gempa memengaruhi saraf vestribular di telinga. Adanya gangguan keseimbangan inilah yang membuat seseorang merasakan sensasi bergoyang atau pusing.

"Pada saat gempa tadi itu kan saraf vestribular itu digoncang kan, kemudian sensasi itu masih terasa sampai beberapa menit sesudah gempa," kata Rocksy saat dihubungi Health-Liputan6.com pada Selasa (23/1/2018).

Sensasi ini mirip dengan usai turun dari kapal. Ketika di lautan digoyang ombak, lalu saat di darat masih merasa goyang beberapa saat.

Umumnya, pusing tidak permanen. Selang beberapa menit usai gempa, sudah merasa biasa.

"Sebetulnya saat gempa itu disarankan enggak ngapa-ngapain, bisa dengan berlindung di bawah meja. Rasa dizzy atau goyang akan ada, tapi hanya beberapa menit," tambahnya lagi.

Bila ingin rasa goyang atau pusing berkurang lebih cepat, Rocksy menyarankan untuk diam sejenak sambil menutup mata pascagempa. Atau bisa beristirahat dengan rebahan atau posisi nyaman lainnya sejenak.

 

 

Saksikan juga video menarik ini:

 


Pusing terasa lebih lama bila...

Pusing

Namun, bisa saja seseorang merasakan dunia sekitarnya bergoyang atau dia merasa pusing hingga beberapa jam pascagempa. Hal ini terjadi bila saat gempa, orang tersebut melakukan gerakan yang menghentak.

"Misalnya lari panik turun tangga, ya kemungkinan penyebabnya pusingnya dari gerakan otot leher yang tiba2 ketarik. Kalau itu bisa agak lama tuh, sampai ototnya benar-benar rileks," tutur Rocksy.

Jika ini terjadi pada Anda, Rocksy menyarankan untuk melakukan pijatan lembut di area leher. Ketika sudah rileks, sensasi dunia terasa bergoyang atau merasa pusing berangsur-angsur menghilang.

Pada orang yang memiliki gangguan vestribular sebelum gempa, bisa memicu efek lain yakni mual hingga muntah-muntah.

"Kalau gara-gara gempa jarang sih kalau sampai mual ya, tapi kalau orang itu ada gangguan vestribular terus gempa jadi pemicunya sih bisa sampai muntah-muntah," kata Rocksy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya