Liputan6.com, Malang - Babak penyisihan Grup E Piala Presiden 2018 tinggal menyisakan dua laga lagi bagi Arema FC. Tim Singo Edan itu membuang kesempatan meraih tiga poin saat melawan Persela Lamongan di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (20/1/2018) lalu. Kedua tim bermain imbang 2-2.
Dalam laga itu, Arema sempat unggul 2-0 atas Persela. Namun, gol bunuh diri Muhammad Zaenuri di menit ke-90+2 membuat laga berakhir dengan skor imbang.
Baca Juga
Advertisement
Hasil itu sudah dilupakan Arema. Kini, Dendi Santoso dan kolega konsentrasi menghadapi laga kontra PSIS Semarang, Kamis (25/1/2018). Mereka bertekad meraih hasil maksimal dengan kemenangan besar.
"Kami tak ingin larut akan tragedi injuri time saat lawan Persela. Yang kita kejar sekarang adalah memperbaiki tim ini supaya bisa mendapatkan hasil yang bagus saat melawan PSIS nanti," kata Dendi di Malang, Selasa (23/1/2018).
Kapten Arema itu menambahkan dirinya akan selalu berusaha mengikuti seluruh instruksi pelatih. Selain itu, dia juga selalu mengingatkan seluruh rekanya untuk tidak meremehkan tim Laskar Mahesa Jenar meski dua kali menang dalam uji coba pra musim lalu.
"Kita sudah merasakan akibatnya kemarin saat sudah merasa menang menghadapi Persela. Namun, hasil akhir kita hanya mendapat seri. Saya tidak mau beralasan faktor lapangan, yang jelas 90 menit kita harus benar-benar fokus," ucapnya.
Masih Punya Peluang
Menduduki peringkat tiga klasemen sementara Grup E, Arema masih berpeluang lolos langsung dengan status juara grup. Tapi, skuar racikan Joko Susilo ini harus menang atas PSIS Semarang dan Bhayangkara FC.
"Kita yakin kita mampu membawa nama baik Malang untuk kedua kalinya, dengan skuat musim ini yang lebih baik saya rasa kita mempertahankan gelar juara seperti musim lalu," imbuh Dendi.
Advertisement
Curi Poin
Di kubu PSIS, pelatih Subangkit sudah menyiapkan skuatnya untuk mendapatkan poin dari laga melawan Arema. Menurutnya, melawan Arema tinggal penyesuaian masalah strategi saja.
Secara permainan, Subangkit melihat timnya sudah mengalami banyak kemajuan. Hampir sebulan bersama, chemistry di antara pemain sudah mulai terbentuk.
"Keinginan kami di turnamen ini sebenarnya membangun komunikasi dan kebersamaan tim. Melawan Arema, tinggal menyesuaikan strategi sesuai dengan tipikal mereka," paparnya.
Dia mengatakan, timnya harus siap di laga selanjutnya. Meski tipis, pelatih asal Pasuruan itu masih menatap peluang lolos anak asuhnya dan memberikan kejutan pada Arema.