Berkat Supermarket Tanpa Kasir, Harta Jeff Bezos Melonjak Rp 35 T

Miliarder Jeff Bezos kini dilaporkan memiliki kekayaan total US$ 113,5 miliar atau Rp 1.418 triliun.

oleh Vina A Muliana diperbarui 24 Jan 2018, 19:15 WIB
Jeff Bezos, Orang terkaya dunia

Liputan6.com, New York - Posisi Jeff Bezos sebagai orang terkaya dunia nampaknya akan semakin sulit dikalahkan. Setelah meluncurkan supermarket tanpa kasir yang disebut Amazon Go, kekayaan pria berkepala plontos ini melonjak US$ 2,8 miliar atau Rp 35 triliun. Jeff Bezos kini dilaporkan memiliki kekayaan total US$ 113,5 miliar atau Rp 1.418 triliun.

Pada penutupan perdagangan Selasa lalu, nilai saham dari perusahaan e-Commerce Amazon menanjak 2,5 persen. Beberapa analis mengungkap, hal ini dipicu peluncuran supermarket canggih tanpa kasir yang memicu reaksi dari berbagai masyarakat.

Besaran kekayaan Jeff Bezos ini jauh mengungguli dua miliarder dibawahnya yakni Bill Gates dan Warren Buffett. Bos Microsoft tersebut berada di peringkat dua dengan kekayaan US$ 92,5 miliar sementara pendiri Berkshire Hathaway Warren Buffett berada di posisi ketiga dengan US$ 92,3 miliar.

Tak hanya itu, dilansir dari Forbes, Rabu (24/1/2018), kekayaan Bezos yang melebihi US$ 100 miliar itu membuatnya orang paling kaya dalam sejarah. Saat Forbes mulai menghitung kekayaan para miliarder di tahun 1982, tidak ada orang lain yang bisa memiliki kekayaan melebihi Jeff Bezos.

Mengikuti jejak Bill Gates, Jeff Bezos juga mulai untuk memberi sebagian hartanya untuk amal. Putra dari imigran asal Kuba ini memutuskan untuk berdonasi US$ 33 juta dalam bentuk beasiswa untuk diberikan pada siswa SMA yang merupakan imigran.

Sebagian besar kekayaan Jeff Bezos datang dari kepemilikan 16 persen saham di Amazon. Ia juga merupakan pemilik dari perusahaan media The Washington Post dan perusahaan antariksa Blue Origin.

 


Amazon Go

Berbelanja di toko fisik Amazon, Amazon Go, tanpa harus mengantre dan bayar di kasir (Sumber: Tech Crunch)

Pada Senin, 22 Januari 2018 lalu perusahaannya meluncurkan supermarket tanpa kasir pertama yang diberi nama Amazon Go. Konsep yang ditawarkan sangatlah canggih, pengunjung yang berbelanja disini cukup masuk dengan aplikasi Amazon Go saat memasuki toko dan berbelanja seperti biasanya.

Aplikasi tersebut kemudian melacak apa yang pengunjung ambil dan taruh kembali di rak. Setelahnya, teknologi dalam supermarket itu pun akan otomatis mengenakan biaya untuk barang-barang yang dibeli saat pengunjung keluar dari pintu penginderaan.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka menggunakan Computer Vision, algoritma dan sensor mesin pembelajaran untuk mencari tahu apa yang orang ambil dari rak-rak tokonya.


Tips sukses

Predikat orang terkaya dunia saat ini dipegang oleh Jeff Bezos, pendiri dari perusahaan e-commerce raksasa Amazon. Pria berkepala pelontos ini memiliki harta kekayaan US$ 105,1 miliar.

Akan tetapi tahukah Anda, kesuksesan yang mampu diraih Jeff Bezos bukanlah tanpa sebab. Meski dahulu ia harus merintis perusahaannya seorang diri, Jeff Bezos memiliki dua buah rahasia yang akhirnya menjadikan ia orang terkaya di dunia.

Apa saja? Berikut ulasannya melansir Inc:

1. Selalu punya visi dan semangat yang besar

Ingat saat Amazon hanya menjadi situs penjualan buku? Melalui daya tahan dan visi luar biasa yang bisa dimiliki Bezos, Amazon bisa berubah hingga sukses seperti sekarang.

Menurut Forbes, saat remaja Bezos memiliki aspirasi untuk menjadi seorang astraunot. Ia bahkan mengumumkan ingin menjadi seorang lulusan terbaik

Sampai-sampai, teman-teman sekelasnya menyerah pada saat itu pada semangat Bezos. Kebanyakan dari mereka mengatakan  mereka semua akan berjuang untuk posisi kedua. Saat baru merintis perusahaan, Bezos bekerja 12 jam sehari, tujuh hari seminggu. Ia hanya memastikan buku dikirim tepat waktu.

2. Fokus dan haus akan inovasi dan strategi baru

Bezos sangat haus akan inovasi dan strategi baru. Menurut Bezos, kita harus menjadi "pakar domain" untuk menemukan solusi terhadap sebuah permasalahan.

"Namun bahayanya, ketika menjadi 'pakar domain', Anda akan terperangkap dalam pengetahuan di domain yang Anda kuasai. Anda harus menerapkan pendekatan seperti rasa penasaran seorang anak kecil.

"Penemu adalah seorang ahli dengan pemikiran seperti seorang pemula," katanya.

Bezos juga bukan orang yang mudah teralihkan dengan ponsel. Bezos mengatakan, dirinya bukan dan tidak berusaha menjadi sosok multitasking.

"Saya senang melakukan apa yang sedang dilakukan. Ketika sedang makan malam dengan keluarga dan teman, saya menikmatinya. Saya tidak suka multitasking. Jika saya sedang membaca email, saya akan memusatkan perhatian dan energi untuk membaca email," ujarnya.

Jeff Bezos berkisah, dirinya sudah menolak menjadi multitasking sejak dini. Saat sekolah dulu, dia menolak mengerjakan tugas lain jika apa yang sedang dikerjakannya belum selesai.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya