Anies Ajak Warga Salat Saat Gerhana Bulan Total 31 Januari

Untuk wilayah Jakarta, terdapat tujuh tempat yang cocok untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Jan 2018, 12:08 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat peletakan batu pertama atau ground breaking, Jakarta, Kamis (18/1). Sementara 195 unit sisanya adalah tipe 21 dengan harga jual Rp 185 juta. (Liputan6.com/Pool/Budi)

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada 31 Januari 2018 dan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak umat Islam di Ibu Kota untuk melakukan salat gerhana ketika GBT terjadi.

Anies mengimbau melalui surat edaran ke masjid-masjid untuk melaksanakan salat gerhana.

"Saya minta Kabiro Dikmental untuk menyebarkan edaran kepada masjid-masjid berisi informasi tentang fenomena gerhana bulan disertai ajakan dan panduan untuk menunaikan salat gerhana secara syar’i," kata Anies dalam keterangan tertulis yang diterima.

Untuk wilayah Jakarta, terdapat tujuh tempat yang cocok untuk menyaksikan fenomena tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, ketujuh tempat itu ialah Planetarium Taman Ismail Marzuki, Tugu Monas, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, dan Taman Fatahillah, Kepulauan Seribu, Taman Mini Indonesia Indah, dan Ancol.

"Kalau di Ancol, cukup membayar gerbang Ancol dapat menikmati fenomena gerhana bulan di pinggir pantai," kata Tinia di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/1/2018).


Berakhir Pukul 23.00 WIB

Gerhana bulan parsial (penumbra) tampak di langit kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/8). Fase Gerhana Bulan Sebagian dari muncul hingga gerhana berakhir diperkirakan dimulai pukul 22.48 WIB dan berakhir 03.52 WIB. (Liputan6.com/Gholib)

Gerhana Bulan Total (GBT) diperkirakan akan terjadi pada 31 Januari pukul 19.51 WIB dengan puncaknya pukul 20.29 WIB. Gerhana bulan itu akan berakhir pada pukul 23.00 WIB.

Saat fenomena istimewa GBT juga akan terjadi Supermoon dan Blood Moon. Supermoon terjadi karena jarak bulan sangat dekat dengan bumi. Karena itu, purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya.

Sementara Blood Moon karena saat gerhana total, bulan tampak merah seperti darah. GBT Blood Moonpernah terjadi pada 152 tahun silam. Tepatnya pada 31 Maret 1866.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya