Gerhana Bulan, Istiqlal Akan Gelar Salat Khusuf

Nantinya, kata dia, dalam pelaksanaan salat gerhana bulan, tak ada undangan khusus.

oleh Muhammad Ali diperbarui 24 Jan 2018, 13:41 WIB
Personel TNI beraktivitas di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (1/3). H-1 jelang kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud pada Kamis (2/3/2017), aktivitas di Masjid Istiqlal relatif normal. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Langit Indonesia akan disapa oleh gerhana bulan total pada Rabu, 31 Januari 2018. Gerhana bulan yang berlangsung mulai pukul 19.52 WIB sampai 21.08 WIB itu dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana bulan atau salat Khusuf. Selain itu, umat muslim juga diimbau berzikir, istigfar, sedekah, dan beramal baik lainnya.

Masjid Istiqlal, sebagai salah satu tempat ibadah umat Islam terbesar se-Asia Tenggara, dijadwalkan akan menggelar salat Khusuf atau gerhana bulan. Kegiatan ini akan berlangsung selepas Isya.

"Insyaallah ada (salat Khusuf). Dilaksanakan selepas Isya. Biasanya habis Zuhur (31 Januari 2018), akan diumumkan ke jemaah yang hadir," ujar Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Nantinya, kata dia, dalam pelaksanaan salat gerhana bulan, tak ada undangan khusus. Pihaknya hanya menganjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakan sunnah nabi tersebut.

"Nantinya, jemaah yang ikut salat gerhana bulan di Masjid Istiqlal, yang kebetulan melaksanakan ibadah di sini," kata dia.

Terkait dengan nama khatib yang akan menyampaikan khutbah usai salat gerhana bulan berlangsung, Abu Hurairah belum dapat memastikan. Sebab, saat ini, pihaknya masih membahasnya.

"Dari tahun yang ada, biasanya dipegang langsung sama imam besar," kata dia.

 


Prosesi Gerhana Bulan

Gerhana bulan parsial (penumbra) terlihat di langit kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/8). Gerhana merupakan peristiwa ketika cahaya matahari terhalangi oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. (Liputan6.com/Gholib)

Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, gerhana bulan total tersebut akan berlangsung cukup lama. Sebelum itu terjadi, akan ada sejumlah proses yang mendahuluinya.

"Prosesnya, mulai pukul 18.48 WIB bagian bawah purnama mulai tergelapi oleh bayangan bumi. Kemudian pukul 19.52 WIB sampai 21.08 WIB Bulan menjadi gelap kemerahan saat seluruh purnama masuk ke bayangan inti bulan. Warna merah disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer Bumi," kata Thomas kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Setelah itu, ucap dia, secara perlahan cahaya purnama mulai tampak dari bagian kanan bawah. Proses gerhana akan berakhir pada pukul 22.11 WIB.

"Umat Islam dapat melaksanakan salat gerhana usai salat Isya," imbau dia.

Dia menjelaskan, gerhana bulan total kali ini sangat menarik. Ini lantaran fenomena alam itu memiliki beragam sebutan.

Pertama yaitu Super Moon. Sebutan itu disematkan karena jarak Bulan sangat dekat dengan Bumi. Karena itu, purnama dan gerhana tampak lebih besar dari biasanya.

"Kemudian juga disebut Blue Moon karena ini purnama kedua pada Januari, setelah 1 Januari lalu," kata dia.

Di samping itu, gerhana bulan total juga sering disebut Blood Moon karena saat gerhana total, bulan tampak merah darah.

"Jadi gerhana bulan pada 31 Januari 2018 boleh disebut Super-Blue-Blood-Moon," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya