Liputan6.com, Jakarta - Setelah mendapatkan konsesi untuk membangun Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan nilai investasi sebesar Rp 23,4 Triliun, PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pertama, di Kantor Pusat Jasa Marga, Rabu (24/1/2018).
Salah satu agenda dalam RUPS pertama tersebut adalah menentukan Dewan Komisaris dan Jajaran Manajemen JPB, selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola jalan tol sepanjang 172,91 Km tersebut.
Adapun Direktur Operasional II Jasa Marga Subakti Syukur diberi mandat sebagai Komisaris Utama PT JPB, R. Herman Dwi Haryanto selaku Komisaris, Dominicus Hari Pratama selaku Direktur Utama PT JPB, dan Rudi Kurniadi menjabat Direktur PT JPB.
Baca Juga
Advertisement
"Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi yang tergabung dengan proyek Jalan Tol Trans Jawa ini ditargetkan untuk mulai memasuki tahap pembangunan konstruksi pada awal tahun 2018, dan ditargetkan untuk dapat dioperasikan penuh pada tahun 2020," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru, Rabu pekan ini.
Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi direncanakan terbagi menjadi tiga seksi. Ketiga seksi tersebut meliputi Seksi I Probolinggo-Besuki (46,1 km), Seksi II Besuki-Curahkalak (59,5 km), dan Seksi III Curahkalak-Ketapang (66,4 km).
Selain sebagai bagian dari proyek Jalan Tol Trans Jawa, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tergabung juga dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur.
"Proyek ini juga dibangun untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa (logistik) serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa," tutur Heru. (Yas)
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jakarta-Surabaya Sudah Tersambung Tol pada Mudik Lebaran 2018
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa Tol Trans Jawa sudah bisa digunakan saat musim mudik Lebaran 2018. Pemudik bisa menggunakan tol dari Jakarta sampai Surabaya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Tol Trans Jawa ditargetkan bisa tersambung tahun ini. Dengan begitu, pada musim mudik Lebaran 2018 bisa dimanfaatkan sebagai tol fungsional.
"Targetnya akhir tahun ini harus bisa menyambung. Itu Trans Jawa. Targetnya kita bisa menyambung 2018 dan langsung operasi. Mudah-mudahan bulan Juni ini bisa dimanfaatkan fungsional untuk mudik," kata Basuki, di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu 3 Januari 2018.
Menurut Basuki, saat ini pembebasan tanah tol Trans Jawa sudah rampung, sementara konstruksinya sebagian sudah hampir selesai. Seperti ruas Tol Pejagan-Pemalang yang konstruksinya sudah mencapai 84 persen.
"Pejagan-Pemalang pembebasan tanah sudah 100 persen, konstruksi sudah 84 persen," ucapnya.
Basuki melanjutkan, dalam menyelesaikan pembangunan Tol Trans Jawa juga ada kendala teknis, seperti ruas Batang-Semarang yang terkendala tanah lunak, sehingga perlu dilakukan penanganan khusus.
"Ini kan masalahnya konstruksinya tanah lunak, kita harus konstruksi vakum. Ini percepatan kalau yang di Trans Jawa untuk bisa target akhir 2018 bisa operasional," tuturnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, dengan melihat kondisi saat ini, maka Tol Trans Jawa bisa digunakan sampai Surabaya sebagai tol fungsional saat mudik lebaran 2018.
"Lebaran nanti fungsional, 2018 sudah sampai Surabaya," ujar Herry.
Advertisement