Liputan6.com, Jakarta Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, anak-anak di Kabupaten Asmat yang terdampak wabah campak dan gizi buruk masih cukup tinggi. Diperkirakan, masih ada sekitar 10 ribu lebih anak yang menderita gizi buruk di sana.
"Yang mengalami gizi buruk kalau kemarin ya cukup tinggi, kurang lebih di antara 10 ribu sampai 15 ribu," ujar Boy saat ditemui di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
Advertisement
Boy menuturkan, tingginya angka gizi buruk di Asmat disebabkan oleh sejumlah aspek. Salah satunya adalah aspek teritorial, di mana akses dari dan menuju tempat tinggal masyarakat cukup jauh dan medannya sulit.
"Sehingga dari aspek perekonomian untuk menjangkau daerah-daerah yang bisa didistribusi oleh pemerintah secara menyeluruh ini terkendala," kata dia.
Selain itu, akses menuju puskesmas dan tempat layanan kesehatan lainnya juga cukup jauh. Belum lagi kendala transportasi dan cuaca yang membuat masyarakat Asmat kesulitan bepergian.
"Andaikan ada sarana transportasi, biaya untuk BBM (bahan bakar minyaknya) bagi mereka cukup mahal. Jadi, ada daerah-daerah yang oleh pemerintah daerah tidak terjangkau," ucap dia.
Saksikan video pilihan berikut ini: