Liputan6.com, Palembang - Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Selatan atau Pilkada Sumsel diikuti oleh beberapa pejabat pemerintahan daerah (Pemda), baik di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumsel maupun di pemda kabupaten/kota.
Para pejabat Pemda Sumsel bahkan berbondong-bondong untuk mengajukan cuti, untuk bisa turut serta memeriahkan Pilkada Serentak di Sumsel.
Seperti yang dilakukan Bupati Lahat Aswari Rivai, yang maju dalam Pilkada Sumsel 2018-2023.
Baca Juga
Advertisement
Aswari Rivai mencalonkan diri sebagai calon Gubernur (Cagub) Sumsel, didampingi mantan Wali Kota (Wako) Pangkalpinang, Muhammad Irwansyah.
Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel ini akan cuti dari jabatannya sejak tanggal 14 Febuari 2018, untuk maju di Pilkada Sumsel.
Dirinya bahkan sudah berpamitan ke beberapa elemen masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, lurah, kepala desa (kades), ketua RT/RW dan beberapa pasangan calon (paslon) Bupati dan Wabup Lahat.
“Ucapan terima kasih untuk seluruhnya. Begitu juga dukungan ke saya dari masyarakat Kabupaten Lahat. Bagi paslon Pilbup Lahat, agar bisa menjaga silaturahmi,” katanya kepada Liputan6.com, Rabu, 24 Januari 2018.
"Saya akan cuti dulu dari jabatan yang diamanahkan ini hingga akhir masa Pilkada Sumsel 2018," ujarnya.
Siap Kalah Pilkada
Dalam menghadapi Pilkada Sumsel, Aswari Rivai sudah siap menerima hasil kompetisi di pesta rakyat ini, baik memperoleh kemenangan atau menanggung kekalahan.
Ada tiga paslon yang akan bersaing dengan Aswari Rivai-Irwansyah di Pilkada Sumsel, yaitu Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramandha Kiemas, Ishak Mekki-Yudha Pratomo dan Herman Deru-Mawardi Yahya.
“Kami siap menang, begitu juga akan siap kalah. Pilkada ini menjadi contoh, karena Tuhan sudah memberikan tempat yang terbaik, asal kita selalu bersyukur,” ujarnya.
Jika paslon ini kalah dalam laga Pilkada Sumsel, Aswari Rivai masih akan tetap memimpin Kabupaten Lahat hingga Bupati dan Wabup Lahat terpilih melakukan serah terima jabatan.
Dirinya masih akan aktif memimpin Partai Gerindra di Sumsel, jika tidak terpilih menjadi Gubernur Sumsel 2018-2023.
“Saya selalu yakin, Tuhan itu ada dan sayang dengan makhluknya yang selalu bersyukur. Dan saya tidak mau kufur nikmat,” ujarnya.
Lalu ada Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Ishak Mekki, yang melenggang dalam Pilkada Sumsel, menjadi Cagub Sumsel 2018-2023. Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel ini mengajukan cuti pada tanggal 15 Febuari 2018.
Advertisement
Keluarga Kompak Cuti
Ishak Mekki menggandeng anak Gubernur Sumsel 2008 Mahyuddin, yaitu Yudho Pratomo Mahyuddin.
Paslon ini diusung oleh tiga parpol, yaitu Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ishak Mekki optimis bisa memenangi Pilkada Sumsel dan akan memperbaiki program Sumsel Gemilang yang belum terealisasi.
Pemimpin daerah lainnya yang akan mengajukan cuti yaitu Gubernur Sumsel Alex Noerdin.
Dirinya akan cuti untuk maju sebagai juru kampanye (jurkam) anaknya, Dodi Reza Alex Noerdin, yang didampingi Giri Ramandha Kiemas.
“Saya akan ajukan cuti, nanti kalau sudah masuk masa kampanye. Tidak sampai satu bulan,” ujarnya.
Sedangkan anaknya, Dodi Reza Alex Noerdin, akan cuti dari jabatannya sebagai Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada tanggal 15 Febuari 2018.
Dodi Reza Alex Noerdin tercatat baru saja dilantik sebagai Bupati Kabupaten Muba pada tanggal 22 Mei 2017. Presiden Sriwijaya Football Club (SFC) ini bahkan baru delapan bulan mengemban amanat dari pengusungnya.
Anak sulung Gubernur Sumsel ini sudah diprediksi akan melenggang ke Pilkada Sumsel sebelum dirinya dilantik jadi Bupati Muba.
Kekosongan Kursi Pemimpin
Caloin Wakil Gubernur Sumsel, Giri Ramandha Kiemas akan bekerja di hari terakhirnya pada tanggal 12 Febuari 2018.
Keponakan (alm) Taufik Kiemas yang merupakan suami Ketua Umum PDI-Perjuangan, Megawati Soekarnoputri ini, masih menjabat sebagai Ketua DPRD Sumsel.
Dirinya akan izin bekerja terhitung dari tanggal 14 Febuari 2018 hingga akhir masa Pilkada Sumsel. Kursi pemimpin daerah juga akan kosong di Pemerintahan Kota (Pemkot) Palembang.
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang secara serentak akan mengosongkan kursi jabatannya pada tanggal 14 Febuari 2018.
Perlahan-lahan, Harnojoyo sudah membereskan barang-barangnya di rumah dinas Wako Palembang, dan dipindahkan ke rumah pribadinya, di kawasan Poligon Palembang.
“Kalau saya sering tinggal di rumah pribadi, tapi masih tetap juga menetap di rumah dinas. Saat cuti, akan dipersiapkan untuk melaju ke Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Palembang,” katanya.
Harnojoyo berpasangan dengan Fitrianti Agustinda, yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang.
Paslon incumbent ini paling banyak diusung oleh partai politik (parpol), yaitu PDI-Perjuangan, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca Juga
Deretan Bisnis Sri Meilina, Ibu Mahasiswi yang Picu Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Hanya Diam Lihat Adik Ipar Meregang Nyawa, Tersangka Peracik Jamu Beracun di Palembang Kabur ke Lampung
Advertisement