Nitchaon Jindapol, Indonesia Masters, dan Wajah Anyar Istora

Pebulutangkis asal Thailand, Nitchaon Jindapol, tak ingin pulang dengan tangan hampa dari ajang Indonesia Masters 2018.

oleh Tyo Harsono diperbarui 24 Jan 2018, 20:15 WIB
Pebulutangkis Thailand, Jindapol Nitchaon, saat melawan Pebulutangkis Jepang, Sato Sayaka, pada laga Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Selasa (23/1/2018). Jindapol menang 22-20 17-21 21-9. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Pebulutangkis asal Thailand, Nitchaon Jindapol, tak ingin pulang dengan tangan hampa dari ajang Indonesia Masters 2018. 

Jindapol memulai langkah di Indonesia Masters 2018 dengan tidak mudah. Pebulutangkis cantik itu harus bermain dalam tiga set menghadapi pemain asal Jepang, Ayaka Sato. Dia akhirnya menang dengan skor 22-20, 17-21, 21-9

Meski sempat terseok, Jindapol tetap mengusung target tinggi di Indonesia Masters 2018, "Saya punya target memenangi Indonesia Masters 2018, tetapi yang lebih penting adalah saya ingin menikmati turnamen ini," kata Jindapol ketika ditemui Bola.com di Istora Senayan, Jakarta.

Setelah pertandingan, Jindapol dengan ceria melayani permintaan fans untuk foto bersama. Akan tetapi, dia mengaku tidak ingin terlalu senang karena itu baru babak pertama.

"Hari ini baru babak pertama sehingga kebahagiaan saya baru 60 persen. Tadi permainan saya lambat dan memukul hanya ke belakang, tidak bisa ke tengah atau depan," ujar Jindapol.

Selain itu, dara manis berusia 26 tahun itu mengaku sempat kehilangan konsentrasi pada gim kedua, "Saya sempat menderita pada gim kedua karena membuat banyak kesalahan."

"Saat itu, saya kehilangan konsentrasi karena terlalu bernafsu untuk menang. Namun, pada gim ketiga saya menang dengan margin besar karena berhasil menemukan konsentrasi," tutur Jindapol.

Nitchaon Jindapol berhasil melaju ke babak kedua Indonesia Masters 2018 setelah mengatasi perlawanan Ayaka Sato dengan skor 22-20, 17-21, 21-9.

 


Istora Baru dan Asian Games 2018

Pada saat yang sama, Jindapol mengaku senang bermain di Istora Senayan yang baru meski tidak banyak perubahan. Penggemar Manchester United itu lebih nyaman bermain di Istora Senayan dibandingkan Jakarta Convention Center yang menjadi venue Indonesia Open 2017.

"Tidak ada perbedaan besar antara Istora Senayan yang baru. Akan tetapi, menurut saya Istora lebih bagus dibandingkan tempat penyelenggaraan Indonesia Open tahun lalu di JCC. Di sana, udaranya sangat panas," kata Jindapol setelah pertandingan melawan Sato.

Jindapol juga tahu Asian Games 2018 akan digelar di Indonesia. Pebulutangkis yang menempati peringkat 12 dunia itu mengaku belum tahu apakah bakal bertanding pada ajang tersebut.

"Asian Games di Indonesia? Saya sering bermain di Indonesia, sehingga tahu banyak tentang negara ini. Saya tidak tahu apakah bakal bermain di Asian Games 2018. Namun, saya berharap dapat tampil pada ajang tersebut," harap Jindapol.

Sepanjang kariernya, Nitchaon Jindapol belum pernah meraih gelar ketika bermain di Indonesia. Prestasi tertinggi Jindapol adalah menjadi semifinalis Indonesia Open 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya