Gempa Bumi dan Gunung Berapi Guncang Kedua Sisi Pasifik

Serangkaian gempa bumi dan letusan gunung berapi mengguncang beberapa lokasi di pinggiran Samudra Pasifik pada Selasa, 23 Januari 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2018, 09:09 WIB
Pemandangan lava panas yang keluar dari puncak Gunung Mayon di Kota Legazpi, Provinsi Albay, Filipina, Selasa (23/1). Lebih dari 27.000 penduduk desa telah meninggalkan rumah mereka sejak Gunung Mayon bergemuruh dalam sepekan. (AP Photo/Bullit Marquez)

Liputan6.com, Jakarta - Survei Geologi Amerika mengatakan, gempa berkekuatan 8,2 skala Richter (SR) menghantam sekitar 280 kilometer tenggara Pulau Kodiak, Alaska, Selasa kemarin.

Petugas darurat pun mengeluarkan peringatan tsunami bagi sebagian besar wilayah pesisir Alaska dan British Columbia. Mereka juga "mewanti-wanti" seluruh pantai barat Amerika dan negara bagian Hawaii untuk mewaspadai gelombang tsunami.

Warga didesak untuk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi atau menjauh dari pantai. Namun, selang beberapa jam setelah dinyatakan aman, peringatan tsunami dicabut.

Di Asia, lebih dari 5.000 kilometer jauhnya, seorang tentara Jepang tewas dan lainnya terluka akibat letusan gunung berapi di dekat sebuah resor ski yang terletak di kaki gunung itu.

Puluhan pemain ski, termasuk enam anggota Pasukan Bela Diri Jepang yang ikut dalam misi pelatihan, terhantam bebatuan yang beterbangan akibat letusan Gunung Kusatsu-Shirane.

Letusan tersebut memicu longsoran salju yang mengubur mereka di bawah gundukan salju selama beberapa jam, sebelum mereka berhasil diselamatkan.

Di Filipina, pihak berwenang telah menaikkan tingkat kewaspadaan, setelah gunung yang paling aktif di negera itu menunjukkan aktivitas yang semakin intens selama beberapa hari.

Gunung Mayon setinggi 2.668 meter, yang terletak lebih dari 300 kilometer dari Manila, menyemburkan lava setinggi 700 meter di atas kawahnya.

Lalu diikuti oleh awan panas dan abu yang menyembur setinggi 3 kilometer di udara. Gunung berapi itu mulai memuntahkan lahar merah dan gas super panas, serta puing-puing vulkanik selama hampir dua minggu.


Gempa Jakarta

Gempa 6,1 SR Guncang Jakarta, Penghuni Gedung Tinggi Berhamburan (Liputan6.com/Sunariyah)

Pada hari dan tanggal yang sama, para karyawan di Jakarta berlarian ke jalan, karena panik ketika gempa berkekuatan 6,0 SR mengguncang Banten, Jawa Barat.

Gedung bertingkat tinggi bergoyang dan bangunan lain juga bergetar kencang.

Badan Survei Geologi Amerika mengatakan, gempa tersebut berpusat di sekitar 43 kilometer di lepas pantai Pulau Jawa bagian barat, tapi tak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan.

Jepang, Filipina dan Indonesia berada dalam “Cincin Api" atau Ring of Fire, yakni rangkaian patahan seismik di Samudera Pasifik yang rawan gempa dan aktivitas gunung berapi.

Mike West, seorang seismolog di Pusat Gempa Alaska, mengatakan kepada VOA bahwa gempa yang terjadi di sana itu tidak terkait dengan aktivitas seismik di kawasan Asia Pasifik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya