Lukas Enembe Sebut Pemkab Asmat Tak Becus Atasi Gizi Buruk

Merebaknya wabah campak dan gizi buruk di Asmat ini membuat Gubernur Papua Lukas Enembe marah.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 25 Jan 2018, 08:43 WIB

Fokus, Asmat - Pasien penderita campak dan gizi buruk terus berdatangan ke Rumah Sakit Agats di Kabupaten Asmat. Setiap hari petugas membawa sekitar 11 pasien balita dengan menggunakan speedboat yang merupakan satu-satunya alat transportasi dari satu kampung ke kampung yang lain.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (25/01/2018), rumah sakit akhirnya harus merelakan halaman parkir untuk menampung pasien. Merebaknya wabah campak dan gizi buruk di Asmat membuat marah Gubernur Papua, Lukas Enembe. Ia menuding Pemkab Asmat tidak becus mengurus kesehatan masyarakat.

"Bidang kesehatan menjadi perhatian kita selama ini, dana besar sekali kita kirim ke kabupaten. Saya kurang tahu apa kerjanya bupati," kata Gubernur Papua Lukas Enembe.

Pemda Asmat juga selalu mendapat penilaian baik atau WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan. "Kita kasih dana itu untuk apa saja, karena di APBD kabupaten selama ini Kabupaten Asmat ini selalu WTP dari tahun ke tahun, kerjanya apa ini, WTP kenapa bisa begitu. Kalau sudah WTP berarti kan semua berjalan bagus," kata Lukas kesal.

Saat ini jumlah penderita gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat yang meninggal dunia mencapai 70 balita dan ratusan lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Wabah ini diduga terjadi karena tidak jalannya program imunisasi, fasilitas minim, sanitasi buruk serta tidak adanya petugas kesehatan di tempat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya