Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan ada lima partai lama yang dinilai terancam tidak lolos ambang batas atau parliamentary threshold sebesar 4 persen dari suara sah nasional untuk Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
Kelima partai tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Survei LSI itu dilakukan pada 7-14 Januari 2018.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan pihaknya tak ingin hanya berpatokan dari survei LSI dalam menghadapi pileg nanti.
"Survei itu ibarat termometer, mengukur pada saat survei dilakukan. Karena itu kami tidak ingin hanya berpatokan pada survei," ujar Romi di Hotel Millennium, Jalan Fachrudin Nomor 3, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (24/1/2018).
Namun demikian, pria yang biasa disapa Romi itu mengaku menjadikan hasil survei LSI tersebut sebagai tolok ukur memghadapi tahun politik di 2019.
"Tapi survei kita jadikan sebagai cambuk untuk bekerja lebih keras lagi," imbuh Romi.
Jadi Bahan Evaluasi
Menurut dia, hasil survei LSI tidak bisa hanya dijadikan patokan utama karena masih ada sejumlah hasil survei dari lembaga riset politik lain yang belum dimunculkan. Hasil survei dari tempat lain itu, nantinya akan menjadi pembanding dan menjadi bahan evaluasi.
"Itulah nanti yang merupakan penyeimbang perolehan suara sesungguhnya," ucap Romi.
Romi mengatakan, partainya memiliki strategi tersendiri untuk pemenangan pileg nanti. Setiap elemen PPP akan digerakkan untuk bekerja kerasa dalam upaya pemenangan itu.
"Struktur, kultur serta figur PPP di setiap daerah akan digerakkan secara stimultan untuk memenangi semesta bersama elemen kader maupun elemen nonkader yang akan kita rekrut di dalam pencalegan yang akan datang, " Romi menandaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement