Jokowi Ingin Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi dengan Sri Lanka

Presiden RI Joko Widodo berharap Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 25 Jan 2018, 09:36 WIB
Presiden RI Joko Widodo (kanan) bersama dengan Pemimpin Oposisi Parlemen Sri Lanka Rajavarothiam Sampanthan (sumber: Sekretariat Presiden RI)

Liputan6.com, Colombo - Di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Sri Lanka pada Rabu, 24 Januari 2018, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Pemimpin Oposisi Parlemen Sri Lanka Rajavarothiam Sampanthan di Hotel Hilton Colombo, Sri Lanka.

Presiden Jokowi pun menyambut baik kunjungan yang dilakukan dalam rangka mendorong kerja sama yang konkret serta menguntungkan bagi kedua negara. Apalagi hubungan diplomatik Indonesia dan Sri Lanka telah terjalin dengan baik selama lebih dari enam dekade.

"Dalam kunjungan saya ke Sri Lanka ini, saya ingin mendorong penguatan kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi," ujar Presiden, seperti dikutip dari rilis resmi (25/1/2018).

Salah satunya dengan pembentukan Free Trade Agreement serta pembangunan kerja sama kapasitas. Oleh karena itu, Presiden Jokowi berharap Indonesia dapat diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi Sri Lanka.

"Saya mengharapkan dukungan parlemen Sri Lanka dalam penguatan hubungan Indonesia-Sri Lanka, termasuk melalui peningkatan kerja sama yang erat antar parlemen," ungkapnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk bertukar pengalaman dengan Sri Lanka terkait nation-building. Hal ini mengingat komitmen kuat nation-building Sri Lanka usai penyelesaian konflik tahun 2019.

"Seperti di Sri Lanka, proses nation building juga terus-menerus diperkuat di Indonesia yang memiliki kemajemukan dengan Pancasila sebagai landasan filosofis bangsa," ucap Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa.


Mulai Kunjungan Kerja ke Asia Selatan, Jokowi Tiba di Sri Lanka

Presiden Joko Widodo berjalan dengan Menteri Luar Negeri Sri Lanka, Tilak Marapana saat tiba di Bandara Internasional Colombo, Sri Lanka, Rabu (24/1). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana dan rombongan tiba di Colombo, Sri Lanka, pada Rabu, 24 Januari 2018. Kedatangan Presiden Jokowi beserta rombongan untuk memulai kunjungan ke kawasan Asia Selatan. Presiden Jokowi juga membawa bantuan untuk pengungsi Rohingya yang berada di Cox's Bazar, Bangladesh.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Kamis, 25 Januari 2018, menempuh penerbangan selama empat jam, pesawat Kepresidenan Republik Indonesia yang membawa Presiden Joko Widodo dengan Ibu Negara Iriana, bersama rombongan tiba di Bandara Internasional Colombo.

Duta Besar RI untuk Sri Lanka, I Gusti Ngurah Ardiyasa, dan Kepala Protokol Negara Sri Lanka Hasan Rizvi menyambut kedatangan presiden dan rombongan.

Turun dari pesawat, Presiden Jokowi disambut Menteri Luar Negeri Sri Lanka sambil diberikan daun sirih dan kalungan bunga. Setibanya, Presiden terlebih dahulu menandatangani golden book sebelum meninggalkan bandara.

Sebelum berangkat ke Sri Lanka untuk memulai kunjungan, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyempatkan diri meninjau bantuan logistik untuk pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh.

Bantuan berupa makanan tambahan balita, makanan ibu hamil, masker, selimut, sarung, lampu, dan paket sandang.

Bantuan ini akan dibawa dengan menggunakan pesawat TNI Hercules, dengan total bantuan 10.430 ton. Jika waktunya memungkinkan, Presiden Jokowi juga akan mengunjungi para pengungsi Rohingya di Bangladesh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya