Huawei Tak Akan Umumkan P11 di MWC 2018

Huawei dilaporkan tidak akan mengumumkan flagship P11 di MWC 2018, tapi akan menggelar sebuah acara khusus pada April.

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Jan 2018, 15:30 WIB
Para pengunjung terlihat di stand Huawei saat Mobile World Congress 2017 di Shanghai, Tiongkok, pada 28 Juni 2017 (Reuters/Stringer)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei dilaporkan tidak akan meramaikan Mobile World Congress (MWC) dengan smartphone flagship terbaru. Pada tahun ini, perusahaan akan mengumumkan Huawei P11 dalam sebuah acara khusus yang akan digelar setelah MWC 2018.

Dilansir GSM Arena, Kamis (25/1/2018), sejumlah sumber yang dirahasiakan identitasnya mengatakan, Huawei akan menggelar sebuah acara khusus di Eropa untuk mengumumkan smartphone tersebut. Pada tahun lalu, Huawei memilih MWC untuk mengumumkan P10.

Huawei pada awalnya memang berencana mengumumkan P11 di MWC 2018 yang akan digelar pada 26 Februari hingga 1 Maret 2018. Namun, karena berbagai hal seperti kerumitan proses produksi dan suplai chipset, membuat pengumumannya ditunda.

Selain itu, kesulitan Huawei untuk memasuki pasar Amerika Serikat (AS) juga disebut sebagai salah satu penyebabnya.

Parlemen AS dilaporkan meminta rekanan Huawei di negara tersebut untuk memutus kerja sama komersial mereka dan tidak menjalin hubungan dengan perusahaan teknologi asal Tiongkok lainnya.

Adapun untuk MWC, Huawei tetap akan turut memeriahkan acara tersebut. Huawei akan memfokuskan MWC tahun ini untuk mengumumkan tablet dan perangkat 2-in-1.


Operator Seluler AS Diminta Putus Hubungan dengan Huawei

Parlemen AS mendesak operator seluler AT&T untuk memutus hubungan komersial dengan Huawei dan menentang rencana operator telekomunikasi Tiongkok, China Mobile, ekspansi ke negara tersebut. Parlemen beralasan kedua imbauan tersebut demi keamanan nasional.

Desakan itu muncul setelah pemerintahan Donald Trump mengambil keputusan keras pada berbagai kebijakan yang diinisiasi oleh pendahulunya, Barack Obama. Isu-isu ini mencakup peran Beijing di Korea Utara hingga upaya mengambil berbagai industri strategis AS.

Pemerintah AS sudah mengambil sejumlah langkah tegas terkait rencana ekspansi Huawei dan perusahaan Tiongkok lain di negara tersebut.

Pada bulan ini, AT&T dilaporkan dipaksa membatalkan rencana penjualan handset flagship Huawei setelah Kongres menentang gagasan tersebut.

Terkait pemutusan hubungan komersial, sumber mengatakan, para senator menginginkan AT&T tidak melanjutkan kerja sama standar jaringan 5G dengan Huawei.

Parlemen juga dilaporkan mengatakan, jika perusahaan-perusahaan AS memiliki hubungan dengan Huawei dan China Mobile, maka itu bisa menghambat kemampuan mereka berbisnis dengan pemerintah.


Antipati AS Terhadap Perusahaan Teknologi Tiongkok

Huawei, China Mobile dan AT&T belum memberikan pernyataan terkait laporan baru ini. Untuk saat ini, AT&T diketahui belum membuat keputusan apa pun tentang perusahaan-perusahaan yang akan menyuplai kebutuhan jaringan 5G miliknya.

Antipati AS terhadap perusahaan teknologi Tiongkok bukan kali ini saja terjadi. Pada 2012, AS menyelidiki Huawei dan ZTE untuk mengetahui apakah peralatan mereka dijadikan alat untuk memata-matai dan mengancam infrastruktur penting negara tersebut. Huawei berulang kali menolak tudingan sebagai alat spionase Pemerintah Tiongkok.

Terkait China Mobile, parlemen dilaporkan tidak menginginkan operator seluler terbesar di dunia itu mendapatkan lisensi untuk berbisnis di AS.

China Mobile mengajukan keinginan untuk mendapatkan lisensi pada 2011, tapi permohonannya tertunda sebelum sampai di Federal Communications Commision.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya