Akan Segera Hadir, Vagina Buatan dari Usus Babi

Pernah mendengar vagina bionik?

oleh Melly Febrida diperbarui 25 Jan 2018, 21:00 WIB
Ilustrasi Foto Vagina (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pernah mendengar vagina bionik? Organ buatan ini dibikin dari usus babi untuk memberikan harapan baru penderita gangguan vagina, seperti kanker vagina.

Selain dari jaringan babi, vagina bionik juga dikembangkan dari sel induk pasien. Ini merupakan proyek yang dipimpin Alexander Seifalian. Ia adalah pria yang juga membuat trakea sintetis pertama untuk dipindahkan ke pasien.

Penemuan baru ini juga berpotensi mengubah kehidupan perempuan yang menderita kelainan seperti atresia vagina, yakni vagina tidak tertutup normal atau tidak ada, atau sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH), yakni vagina tidak berkembang sepenuhnya.

NanoRegMed yang berbasis di London, salah satu dari beberapa lab di seluruh dunia yang menciptakan organ sintesis yang dibuat di laboratorium. Namun, fase percobaan dan skema ini mungkin memerlukan waktu lima tahun lagi sebelum bisa digunakan pada pasien.

Seperti dilaporkan Daily Star Online, Kamis (25/1/2018), ahli nanoteknologi dan regeneratif juga mengungkapkan, ia telah menghasilkan perancah (struktur sementara) berbentuk vagina. Otot dan sel dari vagina buatan ini diambil dari pasien dan digabungkan dengan usus babi. Kemudian ilmuwan memberikan nutrisi yang memungkinkan sel tumbuh dan bergabung bersama.

Setelah itu, ilmuwan akan mencangkok perancah itu ke manusia. "Konstruksinya akan diambil dari ruang operasi dan dimasukkan ke dalam pasien, kemudian akan diintegrasikan ke dalam jaringan di sekitarnya dan menjadi organ normal," kata Profesor Seifalian.

Dia juga menjelaskan perancah itu sangat tipis, hanya 20 mikrometer, yang memungkinkan sel tumbuh lebih cepat. Karyanya itu mengikuti Dr Anthony Atala, yang menciptakan banyak vagina buatan dari tahun 2005 sampai 2008 dengan menggunakan sel induk pasien.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Mengikuti penelitian sebelumnya

Ilustrasi Foto Vagina (iStockphoto)

Penelitian sebelumnya di laboratorium, Dr Atala juga menunjukkan perancah sel benih ini yang ditanam di tubuh, susunan saraf dan pembuluh darah dan sel berkembang dari jaringan. Dan sementara bahan perancah diserap tubuh, sel-sel juga meletakkan bahan untuk membentuk struktur pendukung yang secara bertahap menggantikan perancah buatan dengan organ baru.

Dalam tanggapan di kuesioner Female Sexual Function Index, beberapa wanita yang telah menjalani prosedur tersebut mengklaim mereka memiliki fungsi seksual normal setelah menjalani perawatan tersebut, termasuk keinginan dan hubungan seksual tanpa rasa sakit.

Bahan yang digunakan untuk membuat vagina baru itu beragam, mulai dari cangkokan kulit sampai jaringan yang melapisi rongga perut. Namun, sering kekurangan lapisan otot normal. Padahal, hal itu dapat menyebabkan penyempitan atau kontraksi di vagina pada beberapa pasien.

Profesor Seifalian juga mengatakan walaupun pengobatan regeneratif sudah maju, penghalang terbesar dalam mencapai tujuan adalah industri medis yang tidak tertarik untuk mengkomersilkan proyek semacam itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya