Vibrator Bisa Bikin Vagina Mati Rasa?

Inilah penjelasan dari kabar yang beredar bahwa vibrator (alat bantu seks) dapat menyebabkan vagina mengalami mati rasa.

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 25 Jan 2018, 22:00 WIB
Inilah penjelasan dari kabar yang beredar bahwa vibrator (alat bantu seks) dapat menyebabkan vagina mengalami mati rasa.

Liputan6.com, Jakarta Bagi wanita, vagina merupakan aset alami berharga yang mereka miliki. Vagina menjadi salah satu organ yang berperan penting dalam terciptanya kehidupan. Selain itu, di dalam vagina, terdapat organ lain yang berperan dalam menciptakan rasa nikmat saat beraktivitas seksual.

Mendapatkan kenikmatan seksual tidak melulu dilakukan dengan melakukan aktivitas seks dengan pasangan. Kini, banyak alat bantu seks yang dapat digunakan untuk mencapai puncak kenikmatan sendiri, salah satunya vibrator. Namun demikian, belakangan ini, muncul kabar bahwa vibrator dapat membuat vagina tidak dapat merasakan rangsangan, atau mati rasa.

Dilansir Women's Health, Kamis (25/1/2018), seorang direktur program pengobatan seksual wanita dari Universitas Stanford, Leah Millheiser, M.D., menyatakan tidak sependapat dengan kabar yang beredar tersebut. Dia mengungkapkan gagasan tersebut hanyalah gagasan sensasional dan tidak didukung oleh penelitian yang tepat.

"Gagasan yang menyebutkan Anda bisa menghentikan vagina yang mati rasa dengan tidak mengalami orgasme benar-benar salah,"ujar Millheiser.

Millheiser lebih sepakat dengan kata 'tidak nyaman' yang dirasakan ketika vibrator digunakan untuk merangsang vagina secara terus menerus.

 

Saksikan juga video berikut ini :


Gunakan Vibrator Sekali Seminggu

Malas membersihkan vagina dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Apa saja?

Ketika wanita menggunakan vibrator secara terus menerus, sangat mungkin terjadi ketidaknyamanan pada vagina. Menanggapi hal tersebut, Millheiser beranggapan rasa tidak nyaman tersebut akan kembali dengan cepat, sebab saraf yang dirangsang secara terus menerus akan kembali normal.

Hal tersebut membuat Millheiser tidak melarang wanita untuk menggunakan vibrator. Bahkan, dirinya mengatakan vibrator dapat menjadi rutinitas yang dapat dilakukan sekali dalam seminggu.

"Vibrator memainkan peran penting dalam fungsi seksual normal," tutup Millheiser.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya