Tingkatkan Layanan Purnajual, Daihatsu Belajar dari Malaysia

Daihatsu ingin tingkatkan layanan purnajual agar bisa seperti Perodua Malaysia.

oleh Yurike Budiman diperbarui 25 Jan 2018, 22:08 WIB
Aktifitas bengkel resmi Daihatsu saat jelang mudik lebaran. (herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan purnajual yang disediakan pabrikan mobil tentu menjadi bahan pertimbangan dalam memilih mobil baru, terlebih bagi para first time buyer.

Terkait hal itu, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan pihaknya akan meningkatkan layanan purna jual atau aftersales service. Terutama dalam hal layanan booking service, setelah mengetahui layanan Perodua (nama lain Daihatsu di Malaysia) sudah di atas 50 persen.

"Saya patut bangga dari Malaysia untuk aftersales booking service di sana tinggi. Kami mau belajar dari Malaysia yang (layanan booking service) sudah 70 sampai 80 persen. Kita baru 40 persen loh," kata Amelia, Rabu (24/1/2018).

Menurutnya, layanan purnajual yang dilakukan di Malaysia juga membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa mencapai 70 persen.

"Mereka berhasil mengubah kebiasaan customer yang tadinya antre sekarang jadi rapi. Jadi 75 persen booking. Kita sekarang 40 persen bukan jelek. Malaysia mencapai 75 persen dia membutuhkan waktu empat tahun," jelas Amelia.

Bagi Amelia, Daihatsu di Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk memperbaiki layanan purnajual.

"Kalau di sini tantangan kami, orang Indonesia banyak dapat telepon bukan hanya dari service mobil. Kalau di sini tawari KTA (Kredit Tanpa Agunan). Jadi waktu ada telepon banyak yang enggak mau angkat," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ini Rahasia Daihatsu Tidak Naikkan Harga Terios Anyar

Menaklukan Alam Ranah Minang Bareng Daihatsu Terios Anyar (foto:ADM)

Harga generasi baru low sport utility vehicle (LSUV) milik PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Terios, tidak mengalami kenaikan. Bahkan, ada beberapa tipe yang justru mengalami penurunan bervariasi, mulai Rp 200 ribu sampai Rp 4,1 juta.

Dijelaskan Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM, untuk menentukan harga, pabrikan asal Jepang ini tidak membandingkan retail dengan retail. Namun, Daihatsu lebih melihat net price dari LSUV andalannya tersebut.

"Cek data, sebenarnya baik Terios atau Rush awal tahun lalu sudah diskon sekitar Rp 15 sampai Rp 20 juta. Sampai terakhir, Terios  bisa Rp 30 juta dan Rush Rp 40 juta," jelas Amelia Tjandra di sela-sela media test drive Daihatsu Terios, di Padang, Sumatera Barat, Kamis (11/1/2018).


Selanjutnya

Daihatsu Terios (Arief A/Liputan6.com)

Lanjut Amel, jika harga Daihatsu Terios kini harga sama, sebenarnya sudah lebih mahal Rp 30 atau Rp 40 juta. "Teman-teman membandingkan retail dengan retail, tidak melihat ada diskonnya gitu," tambahnya.

Nah, terkait penetapan harga memang dalam ilmu manajemen ada tiga, yaitu konsep pertama harga murah lalu naik, kedua naik lalu murah, dan harga sama.

"Jika brand kurang terkenal, murah dulu setelah diterima lalu menaikkan harga. Lalu, ada brand yang harganya normal atau sesuai. Daihatsu atau Toyota pakai harga normal, tidak ada murah lalu mahal atau mahal lalu murah," tegasnya.

"Jadi, meskipun harga lebih mahal Rp 30 atau Rp 40 juta tapi dengan spesifikasi yang bertambah lebih lengkap," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya